Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jatim Pastikan Harga Beras Medium di Bawah HET

Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan harga beras medium di pasar tradisional masih berada dalam batas normal yakni di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sebesar Rp9.450/kg.
Pekerja membersihkan gudang beras Bulog, Rabu (13/6/2016)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan gudang beras Bulog, Rabu (13/6/2016)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, SIDOARJO – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan harga beras medium di pasar tradisional masih berada dalam batas normal yakni di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sebesar Rp9.450/kg.

Asisten Bidang Ekonomi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) Fattah Yasin mengatakan kepastian harga beras di pasar tersebut sejalan dengan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium yang diluncurkan pemerintah serta adanya operasi pasar yang dulu kerap dilakukan oleh Bulog Jatim.

“Atas perintah Menteri Perdagangan dalam kegiatan stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan beras ini, maka masyarakat tidak perlu khawatir. Apalagi, kalau dilihat dari pantauan harga di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Badan Pusat Statistik (BPS) di 116 pasar di Jatim masih di bawah HET,” paparnya seusai peluncuran program KPSH, Selasa (4/9/2018).

Fattah menjelaskan saat ini harga beras medium di 116 pasar tersebut berada di kisaran Rp9.300/kg-Rp9.400/kg. Hanya ada satu pasar yang harga beras mediumnya sudah menembus Rp10.000/kg yakni Pasar Wonokromo.

“Oleh karenanya, kegiatan KPSH ini nanti tidak membatasi berapa pasar yang akan dituju dan menjadi sasaran karena Bulog Divre Jatim akan melayani semua pasar sepanjang ada permintaan,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bulog Divre Jatim Muhammad Hasyim menambahkan pada peluncuran program KPSH ini ada 13 Subdivre Bulog yang akan menggelontorkan 80,5 ton beras ke pasar. Diharapkan, dengan program ini komoditas beras tidak akan mengalami kenaikan harga.

“Mungkin ke depan memang akan ada momen yang dapat mempengaruhi kenaikan harga, seperti ada fakta kekeringan sawah, lalu akhir musim panen dan juga momen menjelang hari besar keagamaan yang akan datang,” ucapnya.

Meski demikian, masyarakat diminta tak khawatir terhadap ketersediaan beras dan komoditas lain. Apalagi, Bulog tidak membatasi penyaluran beras dalam program KPSH.

Selain dilakukan di pasar tradisional, penyaluran beras dilakukan melalui Rumah Pangan Kita (RPK) yang jumlahnya mencapai 5.500 unit.

Bila RPK membutuhkan beras, Bulog masih memiliki stok yang akan dijual ke lapak dengan harga Rp8.350/kg jika beras didistribusikan sendiri oleh Bulog ke lokasi. Tetapi, jika pedagang mengambil sendiri di gudang Bulog, maka harganya sebesar Rp8.100/kg.

Dengan harga beli pedagang di rentang tersebut, maka pedagang masih bisa menjual beras di bawah HET.

“Selain menggelontorkan beras medium dalam program KPSH ini, Bulog juga menyiapkan komoditi lain seperti gula pasir, terigu, dan minyak goreng. Intinya seluruh komoditas Bulog di bawah HET,” imbuh Hasyim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper