Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Jatim Berkontribusi 25,55% dari PDRB Pulau Jawa

Perekonomian Jawa Timur pada Triwulan IV tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03% (yoy) dan berkontribusi terhadap 25,55% dari PDRB Pulau Jawa.
Perekonomian Jawa Timur pada Triwulan IV tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03% year-on-year (yoy) dan berkontribusi terhadap 25,55% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Jawa / JIBI-Feni Freycinetia
Perekonomian Jawa Timur pada Triwulan IV tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03% year-on-year (yoy) dan berkontribusi terhadap 25,55% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Jawa / JIBI-Feni Freycinetia

Bisnis.com, SURABAYA — Perekonomian Jawa Timur pada Triwulan IV tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03% year-on-year (yoy) dan berkontribusi terhadap 25,55% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Jawa.

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, Dudung Rudi Hendratna, mengatakan PDRB Jatim menjadi yang terbesar kedua setelah DKI Jakarta.

Faktor penyebab tingginya PDRB Jatim antara lain permintaan domestik yang kuat, inflasi yang terkendali. dan penciptaan lapangan kerja baru.

"Industri berbasis hilirisasi mendorong kinerja sektor manufaktur, yang berasal dari kenaikan kinerja industri makanan dan minuman (7,55%, yoy), kertas (5,96% yoy), dan kimia (5,26% yoy)," ujar Dudung Rudi Hendratna dalam keterangan resminya, Senin (24/3/2025).

Dia menambahkan, penyaluran kredit program di Jawa Timur melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp46,62 triliun untuk 909.119 orang, dan Usaha Mikro (UMi) sebesar Rp1,18 triliun 264,341 orang.

Pada Februari 2025, terjadi deflasi -0,03% (yoy). Harga pangan terus dikendalikan, terutama dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran.

Menurut dia, berbagai langkah kebijakan penurunan tarif terhadap moda transportasi lebaran diperkirakan berkontribusi besar dalam pengendalian inflasi oleh pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai Jawa Timur merupakan replikasi dari perekonomian Indonesia. Ekonomi Jawa Timur ditopang oleh pertanian, industri dan jasa.

Sedangkan Jakarta, kata dia, hanya bertumpu pada sektor jasa. Sehingga, Jawa Timur mengukuhkan diri sebagai the real ekonomi Indonesia. Perekonomian Jatim juga ditopang sekitar 60% oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dengan penyaluran KUR terbesar se-Indonesia, UMKM di Jatim juga berpotensi berkembang. Selanjutnya tinggal pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk memperkuat akses pemasaran dan fasilitas perijinan, sehingga terjadi akselerasi naik kelas.

"Jumlah UMKM di Jatim lebih dari 9 juta unit, Jika pemerintah Provinsi Jatim fokus pada pengembangan UMKM, maka persoalan pengangguran 2024 yg mencapai sekitar 1 juta orang dan penduduk sekitar 3,9 juta akan lebih cepat dientaskan. Selain itu, akan tercipta pertumbuhan ekonomi yang inklusif," kata Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper