Bisnis.com, KEDIRI - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mewaspadai kenaikan harga bahan pokok menjelang akhir tahun 2024 menyambut perayaan Natal 2024 serta pergantian tahun dari 2024 ke 2025.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkot Kediri Tetuko Erwin Sukarno menjelaskan, harga kebutuhan pokok menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini rata-rata masih menunjukkan tren yang stabil. Namun, pemkot tetap waspada.
"Harga bahan pokok rata-rata masih menunjukkan tren yang stabil, hanya terjadi kenaikan harga di komoditas bawang merah yang mulai menyentuh harga Rp39.000 per kilogram setelah beberapa bulan yang lalu kecenderungannya menunjukkan penurunan harga," katanya di Kediri, Sabtu (7/12/2024).
Ia menjelaskan, kenaikan harga bawang merah tersebut disebabkan oleh penurunan pasokan kendati masa panen sedang berlangsung di wilayah sentra seperti Kabupaten Nganjuk.
Namun, ia menyebut produksi mengalami penurunan karena adanya serangan hama dan kondisi cuaca hujan.
"Komoditas lain seperti cabai rawit, harganya masih stabil rendah karena masih berlangsungnya masa panen terutama di Kabupaten Kediri," kata Erwin yang juga Sekretaris TPID Kota Kediri tersebut.
Baca Juga
Erwin juga menambahkan bahwa TPID Kota Kediri tetap melaksanakan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok dan barang penting secara rutin di pasar wilayah Kota Kediri serta melakukan sidak di beberapa distributor bahan pokok, di pasar modern dan pasar tradisional untuk memantau ketersediaan stok dan stabilitas harga.
"TPID juga melaksanakan operasi pasar murni dengan empat komoditas yaitu beras, minyak goreng, telur ayam ras dan gula di 15 titik kelurahan di tiga kecamatan di Kota Kediri mulai tanggal 9-13 Desember 2024," kata dia.
Pihaknya juga meminta warga Kota Kediri berbelanja bijak sesuai kebutuhan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Masyarakat diimbau tidak perlu melakukan panic buying karena takut kehabisan barang ataupun karena iming-iming diskon.
"Pemerintah Kota Kediri selalu berupaya untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan stok bahan pokok yang mencukupi kebutuhan masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri Emil Wahyudiono mengungkapkan pada November 2024, Kota Kediri mengalami inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,17 persen dan menjadi urutan terendah kedua se-Jawa Timur setelah Banyuwangi.
Ia menyebut beberapa peristiwa yang menjadi catatan pada November 2024 yang berpengaruh terhadap kenaikan harga beberapa komoditas, di antaranya perkembangan harga BBM nonsubsidi yang mengalami penyesuaian harga, kenaikan harga emas secara global, kenaikan harga daging ayam ras yang dipengaruhi oleh kenaikan harga di tingkat peternak, kenaikan harga bawang merah dan tomat akibat penurunan kualitas barang, serta kenaikan harga minyak sawit mentah di pasar internasional.
Pihaknya turut mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan ketersediaan pasokan bahan pangan di Kota Kediri, karena TPID Kota Kediri telah berupaya melakukan pemantauan harga komoditas di pasar dan menggelar operasi pasar murni (OPM) secara berkala.
"Masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan pasokan bahan pangan, karena TPID Kota Kediri juga memantau harga bahan pokok dan menggelar operasi pasar murni berkala," kata Emil Wahyudiono.