Bisnis.com, SURABAYA - Sebanyak 35 penggerak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi tetap memendam asa, menyalakan harap usaha tetap berkelanjutan. Terlebih gulungan pandemi Covid-19 berhasil dilalui.
"Alhamdulillah, kami baru-baru ini bisa memasok camilan ke hotel. Sekali pesan bisa 1.500 pieces," ujar Lisa Dwi Arni, Kamis (10/10/2024), menggambarkan capaian kelompok usaha UKM Center Q, wadah usaha bersama yang difasilitasi PT Bumi Suksesindo.
Mulanya, kata Dwi yang menjadi pengurus kelompok, sejumlah perempuan produktif di Pesanggaran dilatih keterampilan dan pengembangan usaha pada 2017. Materinya beragam, mulai pengolahan, pengelolaan hingga pemasaran. Termasuk pendampingan untuk mendapat izin usaha dan sertifikat halal.
Saat awal terbentuknya kelompok, penjualan dilakukan untuk umum, baik secara langsung maupun daring. Para anggota kelompok menggunakan media sosial untuk menawarkan dagangan, salah satunya group Facebook. Juga ada kios yang difasilitasi BSI untuk memajang produk.
"Saat sudah mulai berjalan, datang pandemi. Aktivitas ekonomi berhenti," jelasnya menggambarkan.
Baca Juga
Keresahan pelaku usaha kecil ini lantas direspons BSI dengan memfasilitasi ruang pamer produk di area tempat tinggal karyawan (mes). Pertimbangannya, sektor pertambangan tetap diizinkan beroperasi saat pandemi Covid-19. Hanya saja pergerakan keluar kawasan dibatasi. Saat yang sama, karyawan yang ribuan tetap membutuhkan makanan, termasuk camilan.
Dwi menuturkan pembuatan kios mini di mes karyawan membantu penyerapan produk saat pandemi. Selain itu, ada platform online dan kurir untuk menyiasati serta menjembatani jual beli saat pembatasan aktivitas sosial.
"Mereka kalau ada saudara, pulang kampung, juga biasa membawa oleh-oleh produk kami," tuturnya manfaat lain toko di dekat mes pekerja.
Produk kelompok usaha UKM Center Q cukup beragam, ada berupa beragam rupa keripik, ada produk olahan buah naga, ada abon tuna, madu, minyak kelapa (VCO) dan beragam makanan ringan lain. Kelompok yang memiliki anggota 35 orang ini memiliki omzet sekitar Rp100 juta per tahun.
Sistem yang dijalankan setiap anggota menitipkan barang di kios kelompok. Hasil dari penjualan dikurangi fee dan simpanan, selanjutnya sisanya diberikan ke perajin. Biasanya tabungan bisa digunakan menjelang hari raya. "Sangat membantu tabungan itu bagi UMKM," tuturnya.
Anggota UKM Center Q yang lain, Sulami Dwi K, mengatakan cukup terbantu dengan fasilitasi yang dilakukan BSI. Pasalnya, ruang pamer produknya semakin beragam. Ada pasar baru yang bisa dijangkau "Saya di rumah jualan biasa via FB, biasa ekspor ke pekerja migran ke luar negeri," jelasnya.
Sulami menuturkan jangkauan pasar juga membuat usaha berjalan. "Ya sudah nyantol alat-alat produksi, mixer dsb," ujarnya saat ditanya sudah bisa beli apa dari usaha pembuatan makanan ringan.
Baik Dwi maupun Sulami berharap daya tahan melewati pandemi, keberhasilan memasok jajanan ke hotel, jadi bekal untuk berkembang. Mereka juga berharap fasilitasi, agenda wisata bahkan pemerintah bisa menyerap produk UMKM.
Jelajah Wisata Jatim didukung oleh: PT Merdeka Copper Gold Tbk - PT Bumi Suksesindo, PT Pelindo (Persero) Regional 3, Indosat Ooredoo Hutchison, The Grand Taman Safari Prigen, Auto2000 Jawa Timur, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur, CitraLand Surabaya, PT Dharma Lautan Utama dan Lotus Garden Hotel Kediri by WH. |