Sensasi Pacu Innova Zenix dari Surabaya ke Alas Purwo

Bisnis.com, SURABAYA - Udara di sekitar Jalan Opak, Wonokromo, Surabaya, masih terasa sejuk, Rabu (9/10/2024). Jarum jam menunjukkan pukul 17.30 WIB.

Tim Jelajah Wisata Jatim 2024 mulai menata Innova Zenix Hybrid, dikeluarkan dari garasi diarahkan menghadap jalan raya. Sebuah Toyota Yaris Cross Hybrid diperlakukan serupa.

Kedua kendaraan berwarna putih tersebut bakal mengantarkan satu tim Jelajah ke Banyuwangi dan satu tim lainnya ke Malang. Mereka bakal mengunjungi titik wisata yang memiliki daya tarik 'agak lain'.

Setelah rangkaian seremoni singkat, briefing dan berdoa, tim dilepas dengan bendera start. Selanjutnya, Ari Purbolaksono duduk di belakang stang kemudi Innova.

Ari sudah terbiasa mengemudikan mobil penumpang lintas provinsi. Mobil pribadinya MPV tujuh kursi. Sedangkan duduk di sampingnya pengguna mobil city car dan terkadang mengendarai Innova 2,7. Sementara duduk di baris kedua, pengguna setia mobil berbahan bakar diesel besutan Isuzu.

"Wingi aku bingung kok gak onok suarane," begitu Ari menceritakan saat memanasi mobil yang sedang dikendalikannya.

Perbesar

Innova Zenic Hybrid diketahui menggunakan baterai dan mesin penggerak bahan bakar fosil. Kedua sumber energi sedemikian rupa bergantian menggerakkan roda saat kendaraan berjalan.

Selepas dari Jalan Opak, kami memasuki Jalan Kutai mengarah ke Kodam V/Brawijaya selanjutnya mengarah ke Gerbang Tol Gunungsari. Kendaraan lantas dipacu menuju Probolinggo, masuk pantura bersaing dengan truk logistik, mengarah ke Situbondo lanjut ke Banyuwangi.

"Penak ya. Agak kenyal tapi nyaman," begitu komentar penumpang saat sudah duduk di kursi penumpang kurang lebih sejam.

Keunggulan lebih mobil tipe ini, perpindahan transmisinya sangat responsif. Salip menyalip dengan model stop and go di jalur pantura enteng saja dilakukan.

"Nyaris gak kroso pindahe gigie," kata Ari. Kami bertiga yang pernah merasakan low SUV pabrikan lain untuk perjalanan jauh lantas membandingkan, mengakui keunggulan Zenic. Lantas kami berkelar,"Hargae bedo...hahaha."

Perbesar

Oh ya, kendaraan yang kami bertiga tumpangi merupakan besutan 2022 bertansmisi otomatis CVT berbahan bakar bensin. Nama resminya varian tipe Q HV CVT TSS Modelista bernopol DKI Jakarta dengan pajak tahunan Rp10 juta. Harga unit baru pada 2024 bisa mencapai Rp485 juta.

Kursi berbalut kulit hitam, model captain seat, kursi baris ketiga bisa dilipat rata, membuat bagasi lebar sangat terasa menyedot perhatian. Setelah kami duduk dan berbincang dalam perjalanan, semakin banyak detail menarik kentara.

Ada layar 10 inch yang menampilkan kamera mudur, gambar kendaraan tampak dari atas saat berbelok, sensor kanan kiri mobil dan juga bisa disinkronkan dengan gadget. Adapula panoramic roof dengan kaca yang bisa dibuka.

Sensor keamanan, seperti setang kemudi yang enggan melawati marka lurus, alarm berbunyi ketika moncong terlalu dekat dengan kendaraan lain, menarik perhatian kami. Termasuk detail-detail di speedometer, ada jarum digital, ukuran konsumsi BBM, jarak tempuh dsb.

Setelah sekitar enam jam berkendara, pengemudi kami tanya, bagaimana capek? Ari menjawab,"Gak sih, nyaman-nyaman aja, gak kroso kesel."

Sensasi serupa juga dirasakan penumpang. Tapi perjalanan siang itu belum rampung, setelah tiba di Banyuwangi Kota, kendaraan diarahkan ke Alas Purwo, destinasi wisata yang jadi tujuan perjalanan ini.

Kami menemukan beberapa jalan bergelombang, paving, bahkan ada makadam, dan jalan tanah di Taman Nasional Alas Purwo. Shockbreaker MacPherson Strut untuk depan dan Torsion Beam untuk belakang enteng saja membuat mobil tetap stabil nyaman. Kabin juga tetap kedap.

Saat menjejakkan kaki di tanah Alas Purwo, total 8 jam lebih kami telah membersamai Zenix dari Surabaya. Kami sepakat kendaraan ini lebih dari cukup, ada kenyamanan, keamanan dan beragam keunggulan lain yang tak cukup kata menggambarkan sensasinya.