Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peralihan Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo, Ini Kata Apindo

Tahun ini tonggak kepemimpinan baru, penting untuk meletakkan fondasi untuk melangkah lima tahun ke depan.
Ketua umum DPN Apindo Shinta Widjaja Kamdani, memberikan sambutan di acara Rakerkonas Apindo di Surabaya, Kamis (29/8/2024). /Bisnis-Syaharuddin Umngelo
Ketua umum DPN Apindo Shinta Widjaja Kamdani, memberikan sambutan di acara Rakerkonas Apindo di Surabaya, Kamis (29/8/2024). /Bisnis-Syaharuddin Umngelo

Bisnis.com, SURABAYA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai peralihan tampuk kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto, Presiden terpilih Pemilu 2024, merupakan momentum penting.

Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani menuturkan organisasi pengusaha Apindo salah satu fungsinya mewujudkan kedaulatan ekonomi, mampu mewujudkan kesejahteraan bagi semua. Terlebih organisasi ini berumur lebih dari 72 tahun.

"Tahun ini tonggak kepemimpinan baru, penting untuk meletakkan fondasi untuk melangkah lima tahun ke depan. Penting untuk membentuk iklim usaha yang menyokong pertumbuhan ekonomi," jelasnya dalam pembukaan rapat kerja dan konsultasi nasional (Rakerkonas) di Surabaya, Kamis (29/8/2024).

Apindo menilai percepatan transformasi ekonomi bisa dilakukan dengan peningkatan investasi yang berujung kepada peningkatan lapangan kerja. Pada saat yang sama, tantangan dunia kerja ini harus diiringi dengan penyiapan sumber daya manusia yang mumpuni.

"Apindo berkomitmen mempercepat transformasi ekonomi ini," katanya.

Shinta di hadapan sekitar 567 pengurus Apindo nasional dan provinsi mengatakan transformasi ekonomi tidak terelakkan. Pasalnya, indikasi global menunjukkan negara-negara utama sudah menerapkan kebijakan moneter ketat yang berimbas pada era suku bunga tinggi.

"Ke dalam negeri tergambar pelemahan nilai tukar dan IHSG. Karenanya semua memasang mata ke ekonomi nasional, saat peralihan kepemimpinan Oktober mendatang," imbuhnya.

Salah satu tantangan nyata, lanjut dia, tercermin dari incremental capital output ratio (ICOR). Ratio investasi terhadap hasil saat ini berada di 6,8%. Indonesia seharusnya bisa mencapai ICOR sebesar 4,8%-4,7%. Untuk mencapai itu pemerintah perlu berlari kencang dalam perbaikan infrastruktur, tata kelola pemerintahan, perbaikan sumber daya manusia dan atraktif menarik investasi.

"Ini bagian dari perjuangan kita. Peperangan ekonomi. Kepemimpinan baru bisa jadi ruang luas pelaku usaha untuk terlibat sebagai mitra, dalam melanjutkan perbaikan ekonomi," tegasnya.

Shinta menegaskan Rakorkonas Apindo menjadi wadah dialog konkret pelaku usaha dan pemerintah untuk mencari titik temu guna mendukung kepastian usaha dan keberlanjutan industri. Pengusaha juga telah menyampaikan rekomendasi kebijakan bidang ekonomi ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Apindo bersinergi dengan tim KIM. Transisi harus dikawal agar kapal Indonesia bisa berlayar," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper