Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelompok Pendidikan Picu Inflasi Kota Probolinggo pada Juli

Secara tahunan, Kota Probolinggo tercatat mengalami inflasi sebesar 2,33% (yoy) dan 1,21% (ytd).
Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo di Jawa Timur./Dok. Kementerian PUPR
Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo di Jawa Timur./Dok. Kementerian PUPR

Bisnis.com, MALANG — Kota Probolinggo mengalami inflasi 0,06% pada Juli 2024 yang dipicu kenaikan biaya kelompok pendidikan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Febrina, mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Probolinggo pada bulan Juli 2024 mengalami inflasi bulanan sebesar 0,06% (mtm) dibanding bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,24% (mtm). 

“Secara tahunan, Kota Probolinggo tercatat mengalami inflasi sebesar 2,33% (yoy) dan 1,21% (ytd),” katanya.

Dengan demikian, dia menegaskan, inflasi tahunan periode Juli 2024 di Kota Probolinggo masih tetap terkendali di kisaran rentang sasaran inflasi.

Menurutnya, inflasi periode Juli 2024 terutama didorong oleh kenaikan harga kelompok pendidikan dengan andil 0,04% (mtm). Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi yang terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil -0,02% (mtm).

Berdasarkan komoditasnya, inflasi terutama didorong oleh peningkatan harga komoditas cabai rawit, beras, emas perhiasan, kopi bubuk dan taman kanank-kanak masing-masing dengan andil 0,13%, 0,10%, 0,03%, 0,03%, dan 0,02% (mtm). 

Inflasi pada komoditas beras dan cabai rawit terjadi seiring terbatasnya pasokan pasca berakhirnya musim panen raya. 

Kenaikan harga emas perhiasan turut dipicu oleh kenaikan harga komoditas emas dunia akibat meningkatnya ketidakpastian global yang mendorong investor global memindahkan portofolionya ke aset yang lebih aman, sedangkan  kenaikan biaya pendidikan taman kanak-kanak terjadi seiring dimulainya tahun ajaran baru.

Ina, sapaan akrab Februina, menegaskan pula inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi yang terjadi terutama pada komoditas bawang merah, tomat, cabai merah, daging ayam ras dan kol putih/kubis masing-masing dengan andil -0,09%, -0,06%, -0,04%, -0,04% dan -0,02% (mtm). 

Penurunan harga pada komoditas bawang merah, tomat dan cabai merah terjadi seiring terjaganya pasokan pada masa panen raya di berbagai sentra produksi. Sementara penurunan harga pada komoditas daging ayam ras terjadi seiring terjaganya pasokan.

Menurut dia, tekanan inflasi Kota Probolinggo pada Juli 2024 tetap terjaga di kisaran sasaran inflasi. Hal ini tidak terlepas dari koordinasi solid yang dilakukan TPID yang diwujudkan melalui sinergi kolaboratif dalam pengendalian inflasi.

Ada implementasi pembukaan warung TPID selama bulan Juli 2024 yang menjual bahan pangan pokok dengan harga murah a.l. beras SPHP, gula pasir premium, minyak goreng, bawang merah, telur ayam, cabai, dan lainnya.

Juga, penyusunan data distribusi pupuk subsidi dan pencetak sawah yang diinput ke dalam aplikasi Wasinflasi Kemendagr; Pembukaan Warung TPID ke-2 kota Probolinggo tanggal 29 Juli 2024.

Pelaksanaan pasar murah setiap minggu selama bulan Juli 2024, pelaksanaan webinar bekerjasama dengan BPS Kota Probolinggo dengan tema “Strategi Efektif Pengendalian Inflasi di Era Modern” dengan narasumber dari BI Malang dan BPS Kota Problinggo, penyampaian infografis neraca pangan bulan Juli 2024,  pemantauan harga bahan pangan pokok selama Juli 2024, serta rakor rutin mingguan pengendalian inflasi bersama Kemendagri tgl 1, 8, 15, 22 dan 29 Juli 2024.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai inflasi kota Probolinggo menejadi representasi kabupaten/kota di sekitarnya. Capian yang cukup rendah dan terkendali menjadi tolak ukur keberhasilan TPID menjaga stabilisisasi harga pangan. 

Menurutnya, kebijakan TPID yang meredam volatile foods dengan berbagai program kolaborasi dalam menjaga pasokan dan keterjangkauan harga sangat tepat. Fakta ini menjadi modal positif didalam menghadapi potensi tekanan di tengah  situasi global dan geoploitik yang memanas dapat mendorong peningkatan harga emas yang lebih tinggi karena pengalihan portofolio pada komoditas yang lebih cuan dan aman. 

“Disamping itu, kepedulian Kemendagri pada inflasi semakin memperkuat pengendalian inflasi dari pusat sampai dengan daerah,” ucapnya, Senin (5/8/2024).(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper