Bisnis.com, MALANG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia memberikan literasi bagi Gen Z agar bertransaksi secara nontunai CBP (Cinta, Bangga, Paham) Rupiah Championship yang merupakan rangkaian kegiatan road to FEKDI (Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, Febrina, mengatakan dalam event CBP Championship itu, juga melibatkan siswa, guru dan mahasiswa yang ada di Malang Raya dan sekitarnya.
Lewat rangkaian acara seperti Games Rangking I, story telling untuk SMP, duta CBP Rupiah untuk Guru dan duta CBP Rupiah untuk mahasiswa. Diharapkan bisa menularkan semangat untuk berprestasi kepada siswa atau mahasiswa dan guru.
"Dengan mengikuti event ini, bisa menjadi catatan prestasi. Untuk guru di jenjang karier, sedangkan untuk siswa ke jenjang berikutnya. Selain tentunya untuk meningkatkan nasionalisme dan juga kebanggaan terhadap rupiah," katanya di Malang, Minggu (28/2024).
Selain itu, kata dia, CBP Championship merupakan rangkaian kegiatan Road to FEKDI (Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia). Selebrasi tingkat nasional, akan digelar pada 17 Agustus 2024 mendatang.
"Karena itu, sasaran kegiatan ini ditujukan untuk kalangan muda. Meski sebenarnya juga untuk seluruh kalangan. Tetapi terutama kalangan muda, pelajar, mahasiswa dan guru," ucapnya.
Baca Juga
CBP Championship itu sendiri, dia menegaskan, merupakan agenda rutin. Penyelenggaraannya, disesuaikan dengan perkembangan saat ini, dengan menonjolkan sisi kreativitas. Materi-materi yang disampaikan, kolaborasi dengan OJK untuk perlindungan konsumen.
"Kami berharap masyarakat di Kota Malang dan sekitarnya, semakin bangga, cinta dan paham rupiah. Untuk mendukung perekonomian kita," kata Ina, nama akrabnya yang sebelumnya bertugas sebagai Ekonom Ahli Kelompok Perumusan KEKDA Provinsi KPw BI Provinsi Sulawesi Selatan.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai literasi keuangan berbasis digital menyasar gen Z sudah sangat tepat.
Saat ini, menurutnya, gen Z cenderung lebih memilih dompet digital untuk memenuhi keperluan transaksi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu berbagai event seperti ini perlu diperluas dan diselenggarakan secara berkelanjutan agar gen Z dan masyarakat luas lebih bijak dalam transaksi keuangan digital di tengah godaan konsumtif yang tinggi.
“Segala kebutuhan sehari-hari dalam genggaman, dengan hanya klik smartphone, oleh sebab itu perlindungan konsumen dan keamanan transaksi pembayaran digital perlu diperkuat di kalangan gen Z dan masyarakat luas,” kata Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu, Senin (29/7/2024). (K24)