Bisnis.com, MALANG — Investasi emas baik fisik maupun emas berjangka menguntungkan di tengah ketidakpastian geopolitik global, namun lebih menguntungkan mana investasi di emas fisik atau berjangka, pelaku industri perdagangan berjangka memberikan pertimbangannya.
Pimpinan Cabang PT Bestprofit Futures Malang, Andri, mengatakan emas telah lama menjadi instrumen investasi bagi masyarakat Indonesia. Bahkan ada satu nasihat bijak yang sering kita dengar, berinvestasilah emas karena harganya selalu naik.
“Kalimat ini ada benarnya lantaran nilai emas selalu bertambah seperti dalam 10 tahun terakhir yang telah mengalami rata-rata kenaikkan 12%/tahun,” katanya, Jumat (28/6/2024).
Menurutnya, ada fenomena yang menarik dari harga emas sejak Covid-19 melanda dunia, yaitu nilainya yang kerap membentuk harga tertinggi baru atau new all time high.
Babak lonjakan emas tertinggi dimulai pada tahun 2020 di mana harga emas tiba-tiba melompat ke level US$2.000/toz atau setara dengan sekitar Rp 1.000.000/gr setelah European Central Bank memutuskan untuk memberikan stimulus untuk merespons dampak pandemi Covid-19.
Sejak Perang Hamas-Israel pada Oktober 2023 lalu, kata dia, harga emas terus meroket hingga pernah menyentuh US$2.400/toz pada April tahun ini.
Baca Juga
Pada 2025 dengan tingkat inflasi tinggi yang menghantui hampir di seluruh negara berkembang dan maju, dia menegaskan, harga emas diramalkan akan menembus level US$3.000/toz sehingga, investor yang menyimpan emas saat ini berpeluang mendulang keuntungan yang besar di tahun depan.
Investasi emas menjadi pilihan popular banyak investor karena logam mulia ini termasuk aset safe haven yang dapat mempertahankan nilainya ketika terjadi ketidakpastian ekonomi. Keuntungan berinvestasi emas antara lain, investasi emas aman terhadap inflasi karena harganya cenderung stabil ditengah volatilitas pasar. Dengan demikian para investor dapat merasa aman meski terjadi inflasi yang tinggi.
Selain itu likuid, karena emas termasuk aset yang mudah diperjualbelikan sehingga investor bisa segera mendapatkan uang kapanpun mereka mau.
Andri menegaskan, saat ini terdapat ragam jenis investasi emas yaitu berupa emas fisik dan kontrak berjangka emas.
Di antara keduanya mana yang lebih menguntungkan? Pada emas fisik, investor bisa dengan mudah membeli dan menjualnya di berbagai lembaga namun keuntungan yang diperoleh tidak terlalu besar apabila tujuan investasinya hanya untuk jangka pendek dan memiliki jumlah berat emas yang tidak terlalu banyak.
Selain itu emas fisik juga membutuhkan biaya penyewaan tempat penyimpanan apabila memiliki emas dalam jumlah yang banyak dengan nilai yang besar dan adanya biaya potongan ketika investor menjualnya.
Sementara pada kontrak berjangka emas, investor bisa menjadikannya sebagai pilihan alternatif investasi untuk mendapat peluang keuntungan setiap hari atau untuk memperbesar cash flow.
Investor bisa memanfaatkan momen pasar setiap hari pada saat pembukaan pasar yang dibagi dalam tiga sesi yaitu pasar Asia, Eropa dan Amerika Serikat.
Menurut Andri, pergerakan harga emas dunia setiap hari mencapai 10-20 poin. Ketika ada rilis berita yang mempengaruhi nilai tukar dolar maka pergerakannya bisa mencapai 50-100 poin. (K24)