Bisnis.com, SURABAYA - Pengelola Tambang Emas Tujuh Bukit, PT Bumi Suksesindo (BSI), bakal mengajukan izin pengolahan tembaga di tambang terbuka di Banyuwangi, Jawa Timur.
Heap Leach Operation (HLO) Dept Head PT Bumi Suksesindo, Hariadi Anjar K, menjelaskan secara sudut pandang geologi bila dilakukan penambangan semakin dalam untuk mencari emas di kawasan yang dikelola perseroan saat ini maka tidak lagi ekonomis. Pasalnya, kandungan emas mulai berkurang dan kandungan tembaga yang banyak.
BSI sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk proses transisi harapannya izin analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) keluar pada 2025. "Harapannya seiring itu pembangunan infrastruktur pengolahan tembaganya bisa dimulai," jelasnya di sela-sela kunjungan ke area Tambang Tujuh Bukit, Kamis (29/2/2024).
Disinggung soal cadangan emas, Hariadi menegaskan cadangan emas di kawasan tambang ada. Hanya saja lokasinya semakin dalam, dan untuk menambang perlu area bukaan tambang yang semakin lebar.
"Risikonya kalau kita melakukan pendalaman open pit [tambang terbuka] semakin besar dan itu akan berdampak secara produksi maupun secara lingkungan," jelasnya.
BSI saat ini memiliki dua lokasi tambang terbuka yang sudah diperbolehkan untuk ditambang dan kemungkinan dikembangkan satu lokasi tambahan. Kandungan emas bila dirata-rata berada digrade 0,6 gram/ton ore-0,8 gram/ton ore dari awal pembukaan lahan bisa 3 gram/ton ore-4 gram per ton pada 2017.
Baca Juga
Perusahaan induk BSI, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melaporkan produksi emas sebesar 138.666 ounce, tembaga 12.706 ton dan nikel 95.450 ton sepanjang 2023.
General Manager Corporate Communications MDKA Tom Malik mengatakan produksi emas MDKA tercatat sebesar 138.666 ounce dengan total biaya tunai sebesar US$842 per troy ounce sepanjang 2023. “ASP sebesar US$1.939 per troy ounce sepanjang 2023,” katanya kepada Bisnis, Rabu (7/2/2024).
MDKA mencatatkan produksi emas sebesar 29.507 troy ounce pada kuartal IV/2023 dengan average selling price (ASP) sebesar US$1.931 per troy ounce.
Selain itu, MDKA melaporkan produksi tembaga sepanjang 2023 sebesar 12.706 ton dengan total biaya tunai US$3,74 per pon dan ASP sebesar US$8,578 per ton.
Capaian produksi tersebut ditopang oleh produksi tembaga sebesar 3.397 ton pada kuartal IV/2023 dengan total biaya tunai US$3,21 per pon dan harga jual rata-rata US$8,169 per ton.
Sementara pada 2023, produksi emas MDKA tercatat naik di angka 138.666 ounces dengan total biaya tunai $842/oz dan harga jual $1,939/oz. Produksi emas 2023 naik dibandingkan dengan produksi di 2022 dengan jumlah 125.133 ounces. Adapun untuk 2024, target produksi Tambang Emas Tujuh Bukit di rentang 100.000 – 120.000 ounce.