Bisnis.com, SURABAYA - Sebanyak 5.017.455 warga Jawa Timur telah tercatat nomor induk kependudukan-nya (NIK) dalam setiap pembelian gas 3 kg bersubsidi.
Area Manager Comm, Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan sosialisasi pembelian LPG menggunakan KTP dimulai Maret 2023 dan berlangsung sampai 1 Januari 2024.
"Mulai 1 Januari ini semua wajib membawa KTP. Namun karena masih fase sosialisasi, yang sudah diinput NIK nya, ternyata tidak termasuk dalam warga kurang mampu berdasarkan database DTKE/P3KE Kementerian Sosial, tetap akan dilayani oleh pangkalan, bisa tetap membeli LPG 3kg,” ujar Ahad dalam rilis, Jumat (26/1/2024).
Langkah-langkah ini dilakukan untuk memastikan subsidi oleh pemerintah benar-benar dinikmati kelompok masyarakat yang membutuhkannya. Pembelian LPG 3 kg dapat terfokus pada rumah tangga, usaha mikro, nelayan, dan petani yang memenuhi syarat.
Adapun di Jawa Timur terdapat 33.249 pangkalan LPG 3kg yang menjual dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Gubernur Rp16.000. Jika dibagi dengan jumlah desa se-Jatim maka minimum terdapat 2-3 pangkalan per desa.
"96% pangkalan telah melakukan pencatatan NIK menggunakan KTP secara digital, sisanya belum melakukan pencatatan secara digital karena terdapat kendala. Namun tetap dicatat secara manual,” kata Ahad.
Baca Juga
Pertamina juga memastikan pasokan LPG saat ini dalam kondisi aman. Konsumsi LPG harian masyarakat Jawa Timur saat ini sebesar 4.643 Metrik Ton (MT) per hari. Sedangkan ketahanan stok LPG di Jawa Timur per Jumat (26/1) mencapai 62.500 MT atau 13 kali lipat dari konsumsi normal harian.