Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim Turut Pacu Ekspor Melalui Program Desa Pendulum Devisa

Bank Jatim terus berupaya memacu pengembangan bisnis ekspor Jatim terutama bagi UMKM binaan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Bank Jatim dalam Gebyar Ekspor Jatim Berdaya 2023 di Surabaya, Rabu (22/11/2023)./Dok. Bank Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Bank Jatim dalam Gebyar Ekspor Jatim Berdaya 2023 di Surabaya, Rabu (22/11/2023)./Dok. Bank Jatim

Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus berupaya memacu pengembangan bisnis ekspor Jatim terutama bagi UMKM binaan salah satunya melalui keterlibatannya dalam Gebyar Ekspor Jatim Berdaya 2023.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan dalam event yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim pada 22 November 2023 itu, Bank Jatim melakukan kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk pengembangan komunitas ekspor, penjaminan kredit, dan program pembiayaan bersama (co-financing).

“Bentuk program nyata bankjatim dalam mendukung ekspor IKM/UKM dari hulu hingga hilir yaitu melalui program Pemprov Jatim yakni Desa Pendulum Devisa dan J-Export and Trade Assistance (JXTA),” katanya dalam rilis, Kamis (23/11/2023).

Sepanjang 2023 ini, lanjt Busrul, Bank Jatim juga telah mencanangkan program JXTA di 3 wilayah karesidenan, yakni Kediri, Probolinggo, dan Banyuwangi.

“Kami berharap program Desa Pendulum Devisa dan JXTA yang dijalankan ini mampu menciptakan lebih banyak lagi IKM/UKM baru berorientasi ekspor,” ujar Busrul.

Dia melanjutkan, dalam Gebyar Ekspor Jatim Berdaya 2023, Bank Jatim juga meresmikan Desa Pendulum Devisa binaannya dari Probolinggo. Satu di antaranya adalah IKM ekspor bernama CV Dua Putri Sholehah. Sepanjang tahun ini, Bank Jatim telah melakukan komitmennya dengan 7 Desa Pendulum.

Desa Pendulum Devisa Bank Jatim sendiri memiliki beberapa program, antara lain penguatan internal legalitas perizinan IKM/UKM, pendampingan/penyusunan strategi, rencana ekspor, praktik bisnis dan negosiasi, workshop, kurasi produk, hingga business matching. Selain itu juga ada pembekalan / refreshment atas standar dan prosedur ekspor serta dukungan pembiayaan dari hulu sampai hilir. 

"Tentu dalam menjalankan ini semua, kami bersinergi dengan banyak pihak, seperti asosiasi di GPEI, Export Centre Surabaya, Bea Cukai, Atase Perdagangan, Diaspora luar negeri, potential buyer dari luar negeri, dan tidak menutup kemungkinan untuk sinergitas dengan instansi lain,” ucap Busrul.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tumbuhnya desa devisa dan desa pendulum devisa ini diyakini akan turut memacu kinerja ekspor Jatim, apalagi ekspor Jatim berkontribusi sekitar 8,43% terhadap ekspor nasional

"Peresmian desa devisa dan desa pendulum devisa ini sangat spesial, karena membuktikan bahwa pelaku usaha kita semakin maju dan siap naik kelas memasuki pasar global," katanya.

Desa Devisa Jatim ini terus dikembangkan sesuai dengan potensi produk ekspor di setiap daerah melalui basis kemasyarakatan atau communal branding.

Adapun pada 2022, jumlah Desa Devisa di Jatim sebanyak 64 desa. Kemudian pada 2023, ditargetkan ada penambahan sebanyak 50 desa. Hingga saat ini di Jatim total sudah terbentuk 149 Desa Devisa, dan 8 Desa Pendulum Devisa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper