Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mencatatkan kinerja penyaluran kredit hingga kuartal III/2023 mencapai Rp51,7 triliun atau mengalami pertumbuhan 12,61% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp45,97 triliun.
Adapun dari total capaian penyaluran kredit 9 bulan pertama tahun ini dikontribusi oleh kredit komersial & Small Medium Enterprise (SME) Rp21,92 triliun yang tumbuh 25,44% (yoy) dan kredit sektor konsumer Rp29,85 triliun yang tumbuh 4,74% (yoy).
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan capaian pertumbuhan yang positif ini merupakan bagian dari hasil upaya perseroan yang secara masif terus mengembangkan bisnis di luar captive market yang telah dikuasai selama ini, dengan menjadikan captive market tersebut sebagai entry point untuk memasuki market area baru.
“Contohnya, Bank Jatim gencar melakukan penyaluran kredit produktif, jasa digital, penggalian dana murah untuk segmen atas, serta penetrasi layanan devisa untuk memberikan pengalaman perbankan yang baru bagi nasabah eksisting maupun untuk market area baru,” ujarnya dalam rilis, Selasa (31/10/2023).
Busrul melanjutkan, pertumbuhan kinerja penyaluran kredit tersebut di atas rata-rata pertumbuhan sektor industri perbankan per September yaitu di angka 8,96% (yoy). Pertumbuhan kredit tertinggi Bank Jatim terjadi pada sektor produktif (komersial dan SME) sebesar 25,44% (yoy) dan sektor konsumer sebesar 4,74% (yoy).
”Kami rasa akses pembiayaan terhadap pelaku usaha harus dibuka selebar-lebarnya agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pertumbuhan penyaluran kredit merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat,” papar Busrul.
Baca Juga
Dia memaparkan, pertumbuhan kredit yang telah dicapai Bank Jatim itu membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) perseroan semakin membaik. Rasio LDR pada kuartal III/2023 hanya sebesar 55,40%, kemudian naik menjadi 61,49% pada kuartal III/2023.
Penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal itu terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross yang melandai. Yakni di angka 3,72% pada kuartal III/2022 menjadi 2,74% pada kuartal III/2023. “Itu artinya kualitas kredit bankjatim semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi,” imbuhnya.