Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) membukukan laba bersih Rp347,26 miliar per kuartal I/2025. Realisasi ini naik 23,28% secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp281,69 miliar.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia edisi Kamis (26/6/2025), pendapatan bunga bersih Bank Jatim tercatat tumbuh signifikan 34,93% YoY menjadi Rp1,69 triliun.
Pendapatan berbasis komisi dan fee lainnya turut meningkat 23,03% yoy menjadi Rp207,31 miliar.
Namun demikian, beban pencadangan alias impairment mengalami kenaikan 57,22% YoY dari Rp292,14 miliar menjadi Rp459,30 miliar pada Maret 2025.
Terkait fungsi intermediasi, Bank Jatim mencatatkan penyaluran kredit Rp63,70 triliun per Maret 2025, tumbuh 16,42% dibandingkan posisi Maret 2024 yang sebesar Rp54,71 triliun.
Pembiayaan syariah juga tercatat sebesar Rp13,85 triliun. Aset perseroan pun tumbuh 17,18% YoY dari Rp100,84 triliun menjadi Rp118,17 triliun per kuartal I/2025.
Baca Juga
Terkait kualitas aset, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross naik menjadi 3,87% dari sebelumnya 2,82%. NPL nett juga meningkat dari 1,32% menjadi 1,82%.
Di sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) Bank Jatim tumbuh 10,38% YoY menjadi Rp89,26 triliun dari semula Rp80,606 triliun. Rasio dana murah (current account savings account/CASA) tercatat sebesar 60,63% dengan nilai Rp54,12 triliun per Maret 2025.
Terkait rasio kinerja lainnya, Bank Jatim mencatatkan margin bunga bersih sebesar 6,32% per kuartal I/2025, meningkat dari 5,43% pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat sebesar 84,20%, naik dibandingkan 81,20% pada kuartal I/2024.