Bisnis.com, SURABAYA - PT Pertamina Patra Niaga Jatim Bali Nusra memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), khususnya subsidi seperti Pertalite dan solar bisa meningkat sampai 10% karena faktor momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang dibarengi dengan momen menjelang politik.
Area Manager Comm Rel dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan, pada umumnya tren konsumsi rata-rata harian BBM di akhir tahun atau saat satgas Nataru hanya naik sekitar 2% - 5%. Namun menjelang pemilu 2024 ini diperkirakan bakal meningkat sampai 10% sehingga perlu diwaspadai khususnya BBM subsidi.
“Akhir tahun ini akan ada aktivitas politik seperti kampanye dan lainnya, nah ini akan menambah jumlah konsumsi. Untuk alokasi BBM subsidi saat ini masih ada kuotanya tetapi harus diwaspadai bersama karena massa kampanye para calon akan menyerap BBM,” katanya, Jumat (17/11/2023).
Baca Juga
Pertamina Patra Niaga sendiri, lanjutnya, saat ini juga secara paralel terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim, pemkot/pemkab agar mewaspadai akhir tahun. Di samping itu diharapkan ada kesadaran bagi penguna kendaraan bahwa BBM subsidi untuk pengguna tepat sasaran.
Adapun di sepanjang Januari - Oktober 2023, penyerapan kuota BBM subsidi oleh konsumen di wilayah Jatim untuk jenis Pertalite sebesar 3,43 juta kiloliter, (KL), solar 1,96 juta KL, dan LPG 1,16 juta metric ton.
Dibandingkan tahun lalu (Januari - Desember 2022), penyerapan konsumsi BBM subsidi di Jatim untuk Pertalite sebesar 3,96 juta KL, solar 1,95 juta KL, dan LPG 1,36 juta MT.