Bisnis.com, MALANG — Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) lewat fasilitasi program percepatan penyaluran KUR Kab. Pasuruan atau Cukur Kapas mencapai Rp672,37 miliar pada posisi akhir triwulan III/2023.
Kepala Kantor OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengatakan program tersebut telah diakses 29.442 debitur dengan total penyaluran KUR sebesar Rp672,37 miliar atau tumbuh 15,41% mtm.
“Tiga sektor ekonomi yang menerima penyaluran KUR tertinggi adalah perdagangan besar dan eceran (porsi: 45,70%), pertanian, perburuan dan kehutanan (porsi: 30,71%), serta industri pengolahan (porsi: 9,15%),” katanya, Kamis (26/10/2023).
Berdasarkan skema kredit, 62,33% KUR disalurkan kepada usaha mikro, 0,03% kepada TKI, 34,91% kepada usaha kecil, dan 2,74% kepada usaha super mikro.
Program unggulan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) lainnya di wilayah kerja Kantor OJK Malang, yakni KURMA (Kredit Usaha Rakyat Mandiri) berbasis klaster/sektor ekonomi Kota Pasuruan. Juga ada program Kredit Madinah (Merdeka dari Rentenir, Aman Sejahtera) dengan pilot project Desa Pakuncen, Kota Pasuruan yang bertujuan untuk mewujudkan Kota Pasuruan bebas dari jeratan rentenir.
Dia meyakinkan, TPAKD masing-masing daerah juga telah melaksanakan berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi keuangan selama triwulan III/2023 a.l kegiatan yang dilakukan oleh TPAKD Kab. Pasuruan yaitu sosialisasi KUR pada tanggal 5-31 Juli 2023, Focus Group Discussion Keuangan Inklusif dan Sarasehan Keuangan Inklusif Desa Wisata Tosari pada 13 Juli dan 15 Agustus 2023 sehubungan dengan pelaksanaan program Keuangan Inklusif Desa Wisata (ANGIN DEWI), serta Literasi Keuangan untuk Petani (TERANG TANI) pada 10 Juli – 21 Agustus 2023.
Baca Juga
Lainnya, program RABU (Rajin Nabung) oleh Kabupaten dan Kota Pasuruan yang bertujuan untuk mengakselerasi percepatan program Satu Rekening Satu Pelajar.
Kontribusi program tersebut, 108.293 pelajar di Kota Pasuruan telah membuat rekening dengan total nominal outstanding tabungan sebesar Rp21,31 miliar, sedangkan di Kabupaten Pasuruan, program tersebut mendorong pembentukan 135.984 rekening pelajar dengan total nominal sebesar Rp30,04 miliar.
Penyaluran Bantuan Operasional Sekolah Kabupaten (BOSKAB) pada BOSKAB Malang untuk 71.959 siswa PAUD/TK/KN/SPS. 18.622 siswa SD, dan 44.877 siswa SMP swasta serta 15.127 siswa SMP Negeri se-Kabupaten Malang.
Sampai dengan Semester 1 Tahun 2023, jumlah rekening SIMPEL wilayah Kabupaten Malang yang tercatat di perbankan mencapai 503.673 rekening dengan nominal tabungan sebesar Rp73,2 Miliar.
Kegiatan lainnya, sosialisasi gerakan desa investasi saham yang merupakan komitmen bersama antara Pemerintah Kab. Malang, Unisma, dan PUJK. Saat ini terdapat 14 (empat belas) Galeri Investasi yang telah dibuka wilayah Malang Raya.
Pembentukan rekening Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) di Kota dan Kabupaten Malang telah mencapai 726.138 rekening dengan nominal tabungan sebesar Rp127,40 miliar. Pembentukan rekening di Kabupaten Malang merupakan yang tertinggi di wilayah kerja KOJK Malang yakni sejumlah 504.311 rekening atau 38,56% dari total pembentukan rekening di wilayah kerja KOJK Malang.
TPAKD Kota Malang, dia menegaskan, membuat Kawasan Inklusi Keuangan di Kampung Wisata Kajoetangan yaitu destinasi wisata di tengah Kota Malang dengan mengusung konsep “heritage” yang mengangkat unsur budaya, sejarah dan ekonomi sehingga menjadi destinasi wisata baik wisatawan lokal maupun internasional.
Juga, program OJIR (Ojo Percoyo Karo Rentenir) Kota Malang merupakan Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) yang telah menjangkau 191 debitur dengan total penyaluran kredit Rp 950,95 juta.
“Untuk mendorong sektor pertanian maka OJK Malang melalui TPAKD Kota Malang melakukan business matching melalui pembiayaan KUR Kluster Petani Jeruk Tanpa Musim melalui Jertanmus Integrated Farming System Indonesia (JIFSI) Kecamatan Ngantang,” ucapnya.
Sedangkan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), kata dia, dengan mengoptimalkan Badan Usaha Milik Desa untuk dapat menjadi Agen Laku Pandai. Program tersebut dilaksanakan oleh 7 (tujuh) Kabupaten/Kota di wilayah kerja KOJK Malang.
Sampai dengan Triwulan II/2023, terdapat 25.878 agen perorangan laku pandai dan 687 agen badan hukum (outlet) dengan penyebaran agen mayoritas berlokasi di Kabupaten Malang (porsi: 35,15%) dan Kabupaten Pasuruan (21,86%). Basic Saving Accounts yang terbentuk dari program ini mencapai 211.183 rekening dengan total nominal tabungan sebesar Rp23,88 miliar.
“Program TPAKD Kota Batu yang mendorong transaksi keuangan menggunakan QRIS di Kampung Literasi Keuangan Desa Sidomulyo sehingga masyarakat petani bunga menjadi familiar dengan transaksi keuangan melalui Bank serta program KANDA PRABU (Kredit Andalan Para Petani Bunga),” ujarnya.
Di Kota Batu, juga diperkenalkan Sistem Informasi Akses Keuangan Daerah Pemerintah Kota Batu (SIKANDA PRABU) yang merupakan aplikasi berbasis teknologi informasi dalam rangka mendorong perluasan akses keuangan bagi masyarakat Kota Batu dan sebagai sarana untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi layanan Jasa Keuangan. Sebanyak 33.972 masyarakat telah mengakses website dimaksud.
Program One BumDES One Agent oleh TPAKD Kota Batu, kata Sugiarto, menargetkan adanya agen LAKU PANDAI di setiap BumDES menjadikan masyarakat bisa menggunakan produk perbankan melalui Agen Laku Pandai yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya.(K24)