Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Wisman ke Jatim Tumbuh 25,83 Persen, Begini Kata BI

Kinerja kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya pada Agustus 2023 mencatatkan pertumbuhan signifikan.
Wisatawan melihat matahari terbit di Gunung Bromo pada Maret 2023./Bisnis - Peni Widarti
Wisatawan melihat matahari terbit di Gunung Bromo pada Maret 2023./Bisnis - Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA — Kinerja kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya pada Agustus 2023 mencatatkan pertumbuhan 25,83 persen dibandingkan Juli 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat jumlah wisman yang datang ke Jatim pada Agustus 2023 sebanyak 25.548 kunjungan. Wisman terbanyak berasal dari warga negara Malaysia, Tiongkok, dan Singapura.

Fungsional Statistik Ahli Madya BPS Jatim, Umar Sjaifudin mengatakan, dari 10 negara utama asal wisman, Amerika Serikat (AS) merupakan negara yang mengalami peningkatan terbesar kunjungan. 

“Peningkatan jumlah wisman dari AS karena kedatangan prajurit Angkatan Darat (AD) karena mereka datang dalam rangka Latihan Gabungan Bersama Multinasional SuperGaruda Shield 2023 yang digelar di Surabaya dan Banyuwangi,” jelasnya, Kamis (12/10/2023).

Adapun secara kumulatif dari Januari - Agustus 2023, kunjungan wisman ke Jatim tercatat mencapai 125.311 kunjungan atau naik sebanyak 99.993 kunjungan. Hanya saja, capaian ini belum seperti kunjungan sebelum pandemi yang mampu mencapai 161.216 kunjungan pada Januari - Agustus 2019.

Umar menambahkan, kunjungan wisman ke Jatim ini tampaknya tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap kinerja Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintdang sebesar 51,52 persen pada Agustus 2023. TPK ini turun 6,73 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Penurunan TPK seiring dengan berakhirnya musim liburan di Jatim. Penurunan TPK terjadi di hotel-hotel Kabupaten Lumajang, Sampang, dan Madiun,” imbuhnya.

Kepala Bank Indonesia - Jatim, Doddy Zulverdi mengatakan pariwisata di Jatim ini sejalan dengan kinerja lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tahun ini diperkirakan tetap kuat, tetapi termoderasi akibat potensi transmisi dampak global terhadap pendapatan rumah tangga.

“Namun memang pencabutan kebijakan PPKM pada akhir Desember 2022 dan penetapan status endemi Covid-19 pada Juni 2023 oleh pemerintah berimplikasi pada semakin luasnya pembukaan sektor ekonomi produktif dan peningkatan mobilitas masyarakat. Hal tersebut turut mendorong semakin luasnya pembukaan kawasan wisata, akomodasi, dan penyediaan makan minum di Jatim,” jelasnya.

Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, terdapat 1.316 Daya Tarik Wisata (DTW) yang dibuka secara bertahap sejak 2022. Hingga Juni 2023, jumlah DTW yang dibuka semakin banyak yakni sebanyak 1.368 DTW. 

Doddy menambahkan, di semester II ini usaha akomodasi dan mamin masih akan tetap kuat sejalan dengan prospek masih kuatnya permintaan domestik di tengah mobilitas masyarakat yang semakin meningkat. 

“Kendati demikian, potensi tertahannya konsumsi rumah tangga kelompok masyarakat yang bekerja di industri berorientasi ekspor diperkirakan berdampak pada terbatasnya konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan sekunder dan tersier, termasuk pariwisata,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper