Bisnis.com, MALANG — Minat investasi masyarakat di wilayah kerja OJK Malang di pasar modal semakin tinggi yang ditunjukkan terus meningkatnya jumlah single investor identification atau SID.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengatakan secara umum, minat masyarakat terhadap investasi di Pasar Modal makin tinggi seperti pada instrumen saham, reksadana, dan obligasi atau surat berharga negara.
“Hal tersebut nampak pada terus bertambahnya jumlah investor pasar modal yang tercermin dalam single investor identification (SID) pada Juli 2023 tercatat sudah mencapai 248.011 SID dan jumlah investor saham sebanyak 103.114 SID,” katanya, Minggu (8/10/2023).
Peningkatan tertinggi masih ditunjukkan oleh SID Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 22.830 SID per-31 Juli 2023 atau tumbuh 31,00 persen yoy.
Jumlah nasabah reksa dana, kata dia, juga menunjukkan peningkatan yakni tumbuh 28,16 persen yoy menjadi 11.701 nasabah sampai dengan akhir Juni 2023.
Daerah Tingkat II di wilayah kerja KOJK Malang yang mencatatkan nilai penjualan reksa dana tertinggi adalah Kota Malang dengan total transaksi sebesar Rp356,81 miliar dan kemudian diikuti dengan Kabupaten Malang sebesar Rp27,42 miliar.
Baca Juga
Namun, kata dia, frekuensi transaksi saham di wilayah kerja KOJK Malang masih menunjukkan penurunan yaitu menurun 39,34 persen secara yoy menjadi 497.201 transaksi pada akhir Juli 2023. Rata-rata nilai transaksi saham juga menurun sebesar 25,18 persen yoy namun terdapat peningkatan 19,26 persen mtm.
Peningkatan rata-rata nilai transaksi saham terjadi merata di seluruh wilayah kerja KOJK Malang, di mana peningkatan rata-rata nilai transaksi saham di Malang Raya sebesar 16,09 persen mtm, peningkatan di Kota dan Kabupaten Pasuruan sebesar 25,73 persen mtm, serta peningkatan di Kota dan Kabupaten Probolinggo sebesar 62,92 persen mtm.
“Penurunan itu sejalan dengan berakhirnya era pandemi sehingga masyarakat kembali menekuni bisnis yang mereka geluti sebelumnya,” ucapnya.
Dia meyakinkan, KOJK Malang sendiri berkomitmen untuk terus berupaya menyelenggarakan berbagai kegiatan guna mendorong peningkatan literasi dan inklusi Pasar Modal.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai upaya peningkatan literasi keuangan yang dilakukan OJK terus membuahkan hasil yang ditunjukkan dengan peningkatan masyarakat yang masuk pasar modal. Hal ini positif untuk mendukung peningkatan sumber pembiayaan pembangunan, khususnya untuk sektor riil.(K24)