Bisnis.com, MALANG — Kota Malang akan berdiri tiga hotel bintang 5 dan tiga hotel bintang 4 baru merespons tingginya tingkat hunian hotel di kota tersebut.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan investor tertarik untuk membangun hotel baru di kota tersebut karena tingkat huniannya sudah bagus. Pada weekday, tingkat hunian 90 persen dan weekend bisa 100 persen.
“Grup hotel yang akan membangun hotel baru di Kota Malang seperti Mercure yang membangun hotel bintang 4 dan ibis hotel bintang 4,” ujarnya, Kamis (21/9/2023).
Menurut dia, Mercure berekspansi akan membangun hotel bintang 4 untuk mendukung operasional Grand Mercure hotel bintang 5 yang sudah beroperasi karena sering penuh sehingga menolak tamu.
Begitu pula ibis akan membangun hotel bintang 4 karena hotel ibis yang sudah berdiri, tingkat huniannya tinggi.
Tingginya tingkat hunian hotel di Kota Malang, kata dia, karena sudah pulihnya mobilitas masyarakat. Masyarakat sudah sangat percaya diri untuk melakukan aktivitas wisata.
Baca Juga
Selain itu, dia meyakinkan, posisi Kota Malang sebagai kota pariwisata hub menguntungkan untuk bisnis perhotelan.
Wisatawan yang akan berwisata ke Batu, Kab. Malang, dan Bromo sering memutuskan untuk menginap di Kota Malang.
Selain itu pula, upaya mempercantik Kota Malang dengan merevitalisasi Kayutangan, Alun-alun Tugu, Alun-Alun Merdeka, dan Kampung Warna-Warni serta kuliner yang khas, beragam, dan enak menjadi daya tarik pula masyarakat untuk datang dan menginap di Kota Malang.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang, Baihaqi, mengatakan investor telah menemuinya untuk meminta informasi terkait tingkat hunian di kota ini. “Izinnya masih dalam proses,” ujarnya.
Di Kota Malang, kata dia, jumlah hotel masih berpotensi ditambah. Saat ini, baru ada tiga hotel bintang lima, yakni Hotel Grand Mercure, Hotel Shalimar, dan Hotel Tugu. Jumlahnya kamarnya terbatas, Mercure mencapai 264 kamar, sedangkan Shalimar 44 kamar, dan Tugu 49 kamar.
Total hotel di Malang, kata dia, sebanyak 82 hotel. Terbanyak untuk hotel berbintang, yakni bintang tiga sebanyak 20, hotel bintang empat 9, dan hotel bintang dua 9, dan sisanya hotel melati. Total kamar yang disediakan dari 82 hotel di Kota Malang mencapai 4.704 kamar.
Tingginya tingkat hunian hotel, kata Baihaqi, terasa pada tiga bulan terakhir. Hal itu mengindikasikan ekonomi semakin membaik pasca-Covid karena mobilitas masyarakat sudah normal.
Kunjungan wisata ke Kota Malang, juga terus naik. Sampai Juli 2023, mencapai 1,9 juta, sedangkan targetnya mencapai 1,5 juta dan sampai akhir tahun mencapai 2,7 juta. Angka itu lebih tinggi dari pencapaian 2022. Menurut dia, tingginya tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Malang karena relatif berhasil mngembangkan wisata artifisial seperti Heritage Kajoetangan, Kampung Warna-Warni, juga wisata olahraga, dan kesehatan serta event. (K24)