Bisnis.com, MALANG — Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari dan Pemerintah Australia Barat menjajaki bekerja sama di bidang edukasi dan pengembangan digital.
Premier of Western Australia, Hon. Roger Cook MLA, mengatakan sangat antusias dalam melakukan kerja sama, termasuk mengenai edukasi dan pengembangan digital. Apalagi dengan adanya KEK Singhasari yang akan memberikan banyak kemudahan.
“Kita juga akan fokus pada teknologi dan inovasi untuk menjawab berbagai masalah. Sekaligus untuk membangun ekonomi digital yang bagus,” katanya di Malang, Rabu (6/9/2023).
Dia menilai, proses kolaborasi ini mulai terbentuk dan terlihat. Kerja sama yang baik tentu berawal dari persaudaraan dan pertemanan yang baik pula. Apalagi Western Australia juga sangat terbuka akan kemungkinan kolaborasi dari negara tetangga paling dekat, yakni Indonesia.
Perwakilan Kemenparekraf, Nia Niscaya, menambahkan KEK Singhasari mampu menciptakan hardware dan software. Proses peningkatan skil profesional yang bisa dikerjasamakan dengan pemerintah Western Australia.
“Misalnya pada bidang hospitality di mana saat ini sudah bagus tapi kurang mendapatkan skill entrepreneurship sehingga mereka akan susah untuk bertahaan. Maka saya yakin pihak Western Australia bisa memberikan masukan dan input untuk peningkatan itu,” katanya.
Baca Juga
Rektor UMM Prof. Fauzan, menjelaskan bahwa kerja sama UMM dengan KEK sudah berjalan sejak 2019 lalu untuk mengembangkan program yang bisa menyiapkan sumber daya manusia untuk kepentingan masa depan. Ada yang berfokus pada bidang teknologi dan ada pula yang non-teknologi. Keduanya juga sudah berjalan.
Oktober ini, Tim UMM dan KEK akan terbang ke Australia untuk membahas secara detail poin-poin kerja sama bersama dengan pemerintah Western Australia. Dia menegaskan, CoE yang dimiliki tim UMM merupakan modal yang bagus dalam kolaborasi ini.
“Nanti model kerja samanya bisa beragam. Mulai dari program training bersama, double degree, atau bisa sertifikasi internasional, dan lain sebagainya,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Intelegensia Grahatama selaku Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK Singhasari, David Santoso, menegaskan salah agenda kerja sama dengan Pemerintah Australia Barat di bidang pembuatan film.
Meski kegiatan tersebut nanti bersifat bisnis, dia menegaskan, namun Pemerintah Australia dan Indonesia lewat Menparekraf bisa mendukung dari sisi pendanaan. Pendanaannya juga nanti bisa dicari dari funding internasional.
“Kelebihan dari kerja sama tersebut, film yang dibuat bisa langsung go international, tidak hanya dinikmati publik di Indonesia dan Australia,” ujarnya.(K24)