Bisnis.com, MALANG — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berjanji akan memperbanyak promosi dengan menggelar road show ke dalam dan luar negeri serta menggelar berbagai kegiatan di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Singhasari untuk menarik investor berinvestasi di kawasan tersebut.
Menparekraf, Sandiaga Uno, mengatakan selain roadshow dan menggelar event yang tidak kalah pentingnya kesiapan dari KEK sendiri dalam menjaring investor. Kuncinya, menyiapkan ekosistem yang baik di KEK.
“Jika ekosistemnya sudah terbangun dengan baik, maka investor tidak perlu dicari, melainkan datang sendiri ke KEK Singhasari untuk berinvestasi,” katanya pada peresmian Animation & Film Factory (AFF) di KEK Singhasari, Kab. Malang, Selasa (25/10/2022).
Bambang Wijanarko, dari Sekretariat Dewan Nasional KEK, menambahkan infrastruktur di KEK Singhasari sudah siap sehingga kawasan tersebut sudah siap pula untuk menarik investor.
Kendala dalam menarik investor, kata dia, datangnya pandemi Covid. Oleh karena itulah, untuk menarik investor di sektor pariwisata, menjadi tertunda.
Strategi KEK Singhasari, kata dia, lebih memfokuskan terlebih dulu dengan membangun ekosistem. Diantaranya mengundang perguruan tinggi dan luar negeri untuk membuka pendidikan vokasi di KEK.
Baca Juga
“Dukungan pemerintah, termasuk pemda terhadap KEK Singhasari sangat besar. Seperti Pemkab Malang, telah menerbitkan perda berupa insentif di bidang perpajakan dan retribusi daerah,” katanya.
Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak, menambahkan dengan dukungan pemerintah dan pemda serta telah terbangunnya infrastruktur di KEK dengan terlibatnya sekolah vokasi, perguruan tinggi, komunitas, dan perbankan, maka KEK Singhasari akan cepat berkembang.
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Fauzan, menegaskan UMM siap segera membuka pendidikan vokasi dengan beragam skill yang berbasis digital di KEK Singhasari.
CEO PT Intelegensia Grahatama selaku Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK Singhasari, David Santoso, menambahkan menargetkan AFF dapat menjadi pusat animasi dan film terbesar di Indonesia.
AFF, kata dia, menjadi salah satu kluster bisnis yang dikembangkan di KEK Singhasari saat ini yaitu content. Setidaknya ada sekitar enam kluster bisnis di dalam KEK Singhasari yaitu education, content, computing, commerce, tourism, renewable energy.
AFF saat ini, kata dia, memiliki sekitar 20 studio dengan 500 kreator. Dengan menganut pola plasma-inti, KEK Singhasari meyakini bahwa demokratisasi content dapat terwujud dengan baik.
Saat ini, menurut David, AFF KEK Singhasari sudah menjalin kerja sama dengan 22 SMK dengan Jurusan Animasi, Film, DKV dan Broadcast. Sekitar 700 siswa SMK, mahasiswa dan guru untuk magang dan mengikuti pelatihan dalam bidang film dan animasi.(K24)