Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEK Singhasari Dapat Mengakselerasi Ekonomi

Dalam perkembangannya KEK Singhasari tidak hanya terkonsentrasi di sektor pariwisata dan ekonomi digital, namun juga sektor pendidikan dan human development.
Ilustrasi maket KEK Singhasari./Kemenparekraf
Ilustrasi maket KEK Singhasari./Kemenparekraf

Bisnis.com, MALANG — Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Kec. Singosari, Kab. Malang, dan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) diproyeksikan akan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Malang, bahkan Jatim, terlebih ada persyaratan TKDN dalam produk industri di sana.

Chief Executive Officer (CEO) KEK Singhasari, David Santoso, mengatakan dalam perkembangannya KEK Singhasari tidak hanya terkonsentrasi di sektor pariwisata dan ekonomi digital, namun juga sektor pendidikan dan human development.

Momentum pengembangan KEK Singhasari dengan berorientasi pada pendidikan dan human development, kata dia, momentumnya pas karena Indonesia tengah membangun SDM yang unggul mengisi bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.

Implementasi pengembangan pendidikan di KEK Singhasari, seperti kehadiran King College, London, Inggris, di kawasan tersebut dengan model place/based trans national education.

Pembangunan kampus tengah berlangsung dan sudah penyelesaiannya sudah mencapai 70%. Nantinya di kampus yang dibangun diatas lahan 1 hektare itu akan rampung antara Juli-Agustus, sedangkan September 2024 sudah dimulai perkuliahan. Nantinya, perkuliahan dilakukan dengan model hybrid, online dan offline.

Nantinya pula, ada lima fakultas di King College KEK Singhasari. Namun pembukaan prodi dibuka secara bertahap, termasuk penerimaan mahasiswanya.

Pada tahap awal, diterima 100 mahasiswa S2 dengan prodi digital economy dan digital future. Jika lima fakultas sudah dibuka, total mahasiswa di KEK Singhasari mencapai 700-1.000 mahasiswa yang akan terpenuhi dalam kurun lima tahun.

“Pembangunan kampus tersebut dan sarana dan prasarananya membutuhkan investasi sekitar US$1 juta,”ujarnya.

Pengembangan sektor pendidikan lainnya di KEK Singhasari, yakni pembangunan kampus center for futures atas kerja sama Universitas Muhammadiyah dan KEK Singhasari.

Pembentukan perusahaannya telah rampung. Nanti, kampus didirikan di lahan seluas 4 hektare yang pada tahap pertama membutuhkan investasi Rp250 miliar dari total investasi sekitar Rp1 triliun.

Adapula penjajakan kerja sama dengan Universitas Brawijaya dalam membangun teaching hotel. Skema lain, mendatangkan investor hotel dari luar negeri yang SDM hotelnya dikerjasamakan dengan UB. KEK juga akan segera dibangun beberapa vila.

Di sektor ekonomi digital, dia menegaskan, pengembangan animation and film factory (AFF) dan coding factory.

Dia berharap, nantinya di KEK Singhasari mampu menjadi hub global bagi pengembangan produksi maupun pemasarannya.

Oleh karena itulah, dia akan ke India untuk mengunjungi sentra-sentra produksi coding dan software di sana. India dipilih karena India sudah sangat maju industri di sektor tersebut.

Dia meyakinkan, pengembangan KEK Singasari yang juga diarahkan pada sektor pendidikan direspons positif pemerintah. Menko Perekonomian, Airlangga KEK Singhasari yang juga diarahkan untuk pengembangan pendidikan.

Dalam pengembangan KEK, dia berharap, model pembiayaan untuk investasi perlu lebih beragam dan membantu investor dalam berinvestasi di sana. Karena itulah keterlibatan pemerintah dan filantropi dalam mendukung investasi di sektor pendidikan sangat diharapkan.

Pembiayaan yang juga perlu dikembangkan, dalam bentuk ekuitas, karena investasi di KEK kebanyakan bersifat jangka panjang.

“Pengembangan KEK sudah on the track. Dari total lahan seluas 120,3 hektare, 59% telah dibangun infrastruktur, sedangkan bangunan lainnya 50%. Ditargetkan pada 2030, KEK Singhasari sudah terbangun semua,” ujarnya, optimistis.

Sebelumnya, Rektor UMM periode 2020-2024, Prof Fauzan, menjelaskan kerja sama UMM dengan KEK sudah berjalan sejak 2019 lalu, yakni untuk mengembangkan program yang bisa menyiapkan sumber daya manusia untuk kepentingan masa depan. Ada yang berfokus pada bidang teknologi dan ada pula yang non-teknologi.

Dia menegaskan bahwa center of excellent yang dimiliki UMM merupakan modal yang bagus dalam kolaborasi ini. “Nanti model kerja samanya bisa beragam. Mulai dari program training bersama, double degree, atau bisa sertifikasi internasional, dan lain sebagainya,” katanya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, mengatakan tantangan dari kawasan industri tak lepas dari pengolahan limbah dan upaya menjaga keseimbangan dengan lingkungan masyarakat sekitar. “Tata kelola kawasannya saya yakin telah menerapkan konsep kawasan industri hijau,” ucapnya, Minggu (26/5/2024).(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper