Bisnis.com, MALANG — Keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di wilayah kerja BI Malang tetap terjaga pada Juli 2023 yang dipicu a.l karena faktor kesigapan pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan di tengah ancaman El Nino.
Kepala BI Malang, Samsun Hadi, mengatakan Survei Konsumen Bank Indonesia Malang pada Juli 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. “Hal ini tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) Juli 2023 tercatat sebesar 153,58 meskipun relatif lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada Juni 2023 sebesar 165,42,” katanya, Senin (7/8/2023).
Dengan demikian, kata dia, dapat disimpulkan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga pada level optimis (indeks> 100). Termoderasinya IKK Februari 2023 disebabkan oleh peningkatan harga komoditas bahan pokok dan kenaikan biaya pendidikan pada tahun ajaran baru.
Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau tetap terjaga, tercermin dari indeks (IKE) Juli 2023 sebesar 147,67, tetap pada level optimis (>100), meski lebih rendah dibandingkan pada Juni 2023 yang tercatat sebesar 157,50. “Tetap Terjaganya IKE Juli 2023 ditopang oleh masih kuatnya indeks penghasilan saat ini yang tercatat 156,00 meski tidak setinggi bulan sebelumnya sebesar 161,50,” ucapnya.
Ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan depan terpantau masih tetap kuat. Hal ini tercermin dari indeks ekspektasi kondisi ekonomi (IKE) Juli 2023 sebesar 159,50 atau tetap pada level optimis (>100), meski lebih rendah dari pada Juni 2023 sebesar 173,33.
Menurut dia, masih terjaganya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi kedepan ditopang oleh masih kuatnya ekspektasi konsumen terhadap kegiatan usaha,ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan yang masih tetap terjaga pada level optimis.
Baca Juga
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai kesigapan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga komoditas pangan di tengah ancaman El Nino menjadi kredit poin atas tetap terjaganya keyakinan dan optimisme konsumen terhadap perekonomian ke depan, meski sedikit termoderasi.
Disisi lain, kata dia. situasi global yang masih suram sebagaimana digambarkan Menkeu, Sri Mulyani, yang menyebut sampai akhir 2023 akan menjadi ujian bauran kebijakan fiskal dan moneter agar ekonomi Indonesia tetap moncer.
Koordinasi dan kolaborasi efektif antara pemangku kebijakan fiskal dan moneter, dia menyarankan, akan menjadi kunci resiliensi ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.(K24)