Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pariwisata dan Perhotelan di Jatim Makin Bergairah, Ini Faktornya

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur menyebut tren hunian kamar hotel (okupansi) di semester I/2023 ini menunjukkan kinerja cukup bagus.
Wisatawan menikmati pemandangan matahari terbit di Gunung Bromo, Jawa Timur./Bisnis-Abdullah Azzam
Wisatawan menikmati pemandangan matahari terbit di Gunung Bromo, Jawa Timur./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, SURABAYA — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur menyebut tren hunian kamar hotel atau okupansi di semester I/2023 ini menunjukkan kinerja yang cukup bagus seiring dengan adanya perubahan status Covid-19 di Indonesia dari pandemi menjadi endemi.

Ketua PHRI Jatim, Dwi Cahyono mengatakan okupansi hotel di Jatim tahun ini memang masih mengandalkan adanya momen-momen tertentu seperti Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) di segmen leisure, maupun di segmen bisnis yang telah mendorong kinerja MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).

“Pada posisi musim liburan anak sekolah ini sudah ada peningkatan okupansi, yang sebelumnya kisaran 45-50 persen, sekarang sudah menjadi 70 persen terutama di daerah destinasi wisata, kalau di kota seperti Surabaya masih sekitar 55 persen,” katanya kepada Bisnis, Senin (3/7/2023).

Bahkan di semester II/2023 nanti, lanjut Dwi, sektor perhotelan Jatim masih memiliki prospek yang cukup besar baik dari sisi leisure seperti masih berlanjutnya musim liburan sekolah hingga pertengahan Juli, serta sektor MICE karena Indonesia kini sudah berstatus endemi Covid-19.

“Setelah pemerintah mengumumkan status endemi Covid-19 di Indonesia, orang yang melakukan perjalanan menjadi lebih stabil bahkan cenderung meningkat, kemudian dari sisi MICE ada prospek dari momen persiapan Pemilu. Asalkan tidak ada gejolak maka tahun politik justru bisa menjadi potensi,” katanya.

Dwi menambahkan, untuk memaksimalkan capaian okupansi hotel hingga akhir tahun ini, pihaknya telah menyusun sejumlah langkah salah satunya dengan promosi ke daerah luar Jatim yang menjadi kantong event Indonesia.

“Strategi di internal, kami lakukan di tingkat kota masing-masing, sedangkan eksternalnya, kami membuat promosi ke luar kota seperti di Jakarta, Bandung. Kami juga berkolaborasi dengan pemda-pemda,” imbuhnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, kinerja kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya di sepanjang Januari - Mei 2023 mencapai sebanyak 61.482 kunjungan. 

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 6.123 kunjungan, bahkan dibandingkan pada periode sama 2021 saat pandemi sangat jauh hanya 407 kunjungan. Namun capaian tahun ini masih belum bisa seperti kondisi sebelum pandemi yakni pada Januai - Mei 2019 mampu mencapai 84.638 kunjungan, dan pada Januari - Mei 2018 bahkan tembus 118.270 kunjungan.

“Secara bulanan, tingkat kunjungan wisman ke Jatim pada Mei mencapai 15.734 kunjungan atau meningkat 27,29 persen dibandingkan April 2023 yang tercatat sebanyak 12.361 kunjungan,” ujar Kepala BPS Jatim Zulkipli.

Adapun wisman terbanyak yang datang ke Jatim sepanjang Januari - Mei 2023 di antaranya yakni Malaysia 23.337 orang, Singapura 6.679 orang, China 5.043 orang, Amerika Serikat 1.551 orang, India 1.313 orang, Taiwan 1.196 orang, Jepang 1.071 orang, Thailand 1.021 orang, dan Korea Selatan 994 orang.

Tingkat kunjungan wisman ini pun mempengaruhi rata-rata lama menginap tamu (RLMT) hotel pada Mei 2023 yakni untuk seluruh hotel bintang yakni 1,61 hari. Khusus tamu asing mencatatkan RLMT selama 1,83 hari, dan tamu domestik 1,61 hari.

Zulkipli menambahkan, sejumlah program pariwisata baik dari Kemenparekraf maupun program daerah, yang turut berperan dalam peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Jatim di antarnya seperti misi penjualan Wonderful Indonesia ke Tiongkok, kegiatan Familiarization Trip (FamTrip) ke destinasi dan desa wisata unggulan (termasuk ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).

“Selain itu, ada event nasional dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-730, mulai dari pergerakan kegiatan UMKM, culture dan festival, sport event, hingga music concerts dan entertainment,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper