Bisnis.com, SURABAYA - Bisnis Indonesia kembali menggelar Bisnis Indonesia Goes To Campus (BGTC) 2023 yang kali ini digelar di Auditorium Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada, Jumat (26/5/2023).
Direktur Bisnis Indonesia Hery Trianto mengatakan pada tahun lalu BGTC telah masif menggelar kegiatan berbagai literasi di 8 kampus tersebar di sejumlah daerah seperti di Jawa, Kalimantan, Sumatra, NTT dan Sulawesi. Jumlah peserta yang hadir secara offline tahun lalu mencapai 3.000 orang dan secara online sebanyak 14.000 orang.
“Dan pada tahun ini Bisnis Indonesia Goes To Campus menghadirkan para ahli di bidangnya untuk memberikan literasi kepada para mahasiswa yang hadir mulai dari literasi finansial digital hingga ilmu jurnalistik yang dibawakan oleh Redaktur Pelaksana Bisnis Indonesia,” ujarnya dalam sambutannya.
Selain itu, lanjutnya, para mahasiswa juga akan dibekali ilmu bagaimana menjadi pemimpin muda yang secara langsung disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
“Kali ini kami menambahkan literasi kelas leadership oleh Bapak Emil yang saat ini usianya masih muda, baru 39 tahun, dan ada kelas-kelas finansial oleh financial planner serta Bank Mandiri,” katanya.
Menurutnya, BGTC ini akan menjadi modal para anak muda mahasiswa untuk menyongsong masa muda yang lebih cerah, sebab peningkatan pendidikan yang tercatat tidak menjamin literasi keuangan digital yang dewasa.
Baca Juga
“Sampai hari ini banyak juga mahasiswa yang masih terjebak pinjol, dan salah merencanakan investasi dan bagaimana menghadapinya,” imbuhnya.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Kealumnian ITS, Bambang Pramujati mengatakan Bisnis Indonesia Goes To Campus ini menjadi kesempatan yang luar biasa bagi ITS dan mahasiswanya karena banyak hal tentang literasi yang bisa menjadi bekal anak muda di masa depan.
“Kita di dunia pendidikan tidak lepas dari kerja sama dan interaksi dengan dunia industri, dunia bisnis dan dunia luar. Jika di kampus kita hanya menuntut pendidikan di kampus saja itu tidak pernah cukup, tapi kalau ada pengayaan dari praktisi ini akan semakin terbuka kesempatan bagaimana menjadi pengusaha, start-up dan lainnya,” ujarnya.