Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kredit di Jatim Naik 5,96 Persen di Awal 2023, Nonproduktif Tertinggi

OJK Regional 4 Jawa Timur mencatat kinerja penyaluran kredit perbankan umum di Jatim per Februari 2023 mencapai Rp532,8 triliun atau meningkat 5,96 persen.
Peni Widarti
Peni Widarti - Bisnis.com 09 Mei 2023  |  15:43 WIB
Kredit di Jatim Naik 5,96 Persen di Awal 2023, Nonproduktif Tertinggi
Karyawati menghitung uang rupiah. - Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, SURABAYA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mencatat kinerja penyaluran kredit perbankan umum di Jatim per Februari 2023 mencapai Rp532,8 triliun atau meningkat 5,96 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemda OJK Jatim, Ismirani Saputri mengatakan pertumbuhan kredit perbankan di awal tahun ini juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2022 yakni sebesar 5,50 persen.

“Kredit perbankan Jatim ini telah mendukung tiga sektor ekonomi terbesar penyumbang PDRB dengan porsi di sektor perdagangan sebesar 26,3 persen, disusul sektor industri pengolahan 21,10 persen, dan sektor pertanian 7,08 persen,” jelasnya, Selasa (9/5/2023).

Dia menjelaskan dari total penyaluran kredit perbankan per Februari 2023 tersebut, kontribusi terbesar berasal dari kredit produktif yang mencapai Rp374,2 triliun atau setara 70,24 persen dari total kredit. Kredit produktif ini tumbuh 5,72 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang mampu tumbuh 6,65 persen (yoy).

“Perkreditan untuk sektor produktif masih mendominasi dengan kontribusi terbesar pada kredit modal kerja dengan porsi 54,19 persen atau sebanyak Rp288,7 triliun,” ujarnya.

Sedangkan kredit non-produktif yang menyumbang 29,76 persen atau sebesar Rp158,6 triliun, ternyata berhasil tumbuh cukup bagus yakni 6,54 persen (Yoy) atau lebih tinggi dari kinerja Februari 2022 yang tumbuhnya hanya 3,04 persen,” jelasnya.

Ismirani mengatakan secara umum kinerja sektor industri jasa keuangan di Jatim masih sangat terjaga. Aset perbankan Jatim juga tercatat sebesar Rp761 triliun atau tumbuh 3,56 persen (yoy), dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp711,8 triliun atau naik 3,33 persen.

Untuk kecukupan modal dari 4 Bank Umum (BU) di Jatim berada di angka 28,84 persen, sebanyak 256 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di angka 46,21 persen, dan sebanyak 25 BPR Syariah (BPRS) berada di angka 25,36 persen.

“Begitu juga dengan kinerja kualitas kredit atau Non Performing Loan (NPL) net per Februari 2023 terjada di angka 1,38 persen atau turun dibandingkan Februrari 2022 yang sebesar 1,44 persen,” ujarnya.

Kepala OJK Regional 4, Giri Tribroto menambahkan, OJK saat ini terus mendorong konsolidasi perbankan untuk menjawab berbagai tantangan dinamika industri perbankan, termasuk efisiensi dan efektivitas pengaturan, pengawasan bank, serta upaya untuk meningkatkan ketahanan, daya saing dan kontribusi bank.

“Selain itu, industri perbankan juga didorong untuk menciptakan produk keuangan, terutama produk digital yang memudahkan nasabah melakukan transaksi maupun mempermudah integrasi bisnis bagi bank dengan mitra,” katanya.

Menurutnya, beberapa bank konvensional mulai bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital dan terhubung dengan ekosistemnya sehingga pengawasan perbankan di era digital menjadi hal yang sangat penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kredit perbankan jatim perbankan
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top