Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Berantas Kemiskinan Ekstrem Lewat UMKM

Jawa Tengah bakal mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai upaya untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem di 17 Kabupaten.
Ilustrasi warga beraktivitas di kawasan dengan penduduk miskin./Bisnis-Arief Hermawan P.
Ilustrasi warga beraktivitas di kawasan dengan penduduk miskin./Bisnis-Arief Hermawan P.

Bisnis.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai upaya untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem di 17 Kabupaten.

Data Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah mencatat setidaknya ada 146.179 kepala keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem di wilayah Jateng. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen, serta Kabupaten Magelang menjadi daerah dengan jumlah kepala keluarga miskin ekstrem terbanyak.

Untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengambil sejumlah strategi. Misalnya dengan mendorong perusahaan untuk bisa menyerap 1-5 orang tenaga kerja dari keluarga miskin. Program itu sudah dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah.

Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop-UMKM) Provinsi Jawa Tengah bakal mengambil langkah yang sama buat mendukung upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. "Untuk kita, nanti akan memulai dengan wirausaha pemula. Artinya, kita mendorong masyarakat miskin untuk kemudian memulai usaha," jelas Ema Rachmawati, Kepala Dinkop-UMKM Provinsi Jawa Tengah, Jumat (24/2/2023).

Ema menjelaskan, pihaknya bakal menyasar 33.571 orang masyarakat miskin yang hingga hari ini belum mendapatkan pekerjaan. Pendampingan bakal dilakukan melalui penyaluran paket sembako, alat produksi, bantuan permodalan, hingga subsidi usaha.

"Untuk bantuan alat, usaha perorangan maksimal Rp2 juta. Kalau kelompok, maksimal sampai Rp20 juta," jelas Ema dalam rapat koordinasi yang digelar bersama Dinkop-UMKM se-Jawa Tengah. Pada Senin (25/2/2023) pekan depan, proses identifikasi dan penentuan jenis pendampingan bakal dilakukan secara serempak di 17 kabupaten.

Tak hanya mendorong lahirnya pelaku UMKM anyar dari kelompok masyarakat miskin. Ema juga menyebut, pihaknya bakal mendorong pelaku UMKM skala kecil hingga menengah untuk bisa menyerap tenaga kerja dari kelompok masyarakat itu. "Itu bisa, misalnya satu UMKM satu anggota masyarakat miskin, itu bisa dilakukan," jelasnya.

Lebih lanjut, koperasi di Jawa Tengah juga diharapkan bisa ikut berkontribusi pada upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. Ema mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya bakal mengundang sejumlah pengurus koperasi berskala besar dari 17 kabupaten. "Untuk mulai terlibat dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem. Dengan melatih, atau mendampingi desa miskinnya," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper