Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industrialisasi Jatim Berbasis Sumber Lokal Perlu Digenjot

Industrialisasi berbasis sumber daya lokal di Jawa Timur perlu digenjot mengingat potensinya yang masih sangat besar belum tergarap optimal.
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, SURABAYA — Pengamat ekonomi dari The Indonesia Economic Intelligence (IEI) menilai industrialisasi berbasis sumber daya lokal di Jawa Timur perlu digenjot mengingat potensinya yang masih sangat besar belum tergarap optimal.

Sunarsip, Ekonom IEI, mengatakan sektor manufaktur bisa menjadi salah satu bahkan faktor penting untuk mengerakkan ekonomi, sebab banyak negara yang sektor manufakturnya maju maka ekonominya akan maju.

“Biasanya negara yang manufakturnya cepat akan diikuti pula dengan tingkat pendapatan perkapita yang cepat pula. Di China sekarang ini menjadi super power di sektor manufaktur, padahal dulu China, Korea dan Indonesia pendapatan per kapitanya sama, tapi sekarang China jadi negara yang pendapatan perkapitanya bisa 3 - 4 kali dari Indonesia,” jelasnya dikutip melalui siaran Youtube Jatim Talk EJavec 2023, Kamis (16/2/2023).

Menurutnya, kini manufaktur menjadi suatu keharusan. Namun untuk membangun industrialiasi perlu persiapan terutama dalam hal sumber bahan bakunya. Untuk Jatim, katanya, lebih cocok industrialisasi berbasis sumber daya alam atau bahan baku domestik.

“Jatim itu cenderung banyak resource lokal, dan memang infrastruktur Jatim lebih bagus dan mamadai dibandingkan daerah lain yang masih bergantung pada sumber bahan baku dari impor,” katanya.

Sunarsip mengatakan Jatim sangat menarik untuk bisa menjadi pusat industri industrialisasi karena akan memberikan output multiplier effect yang besar, contohnya kawasan industri JIIPE yang akan mendorong pertumbuhan sektor lain di sekitarnya, bahkan di luar Jatim.

Dia melanjutkan, pusat-pusat industri pengolahan di Jatim saat ini memang masih sangat terbatas pada kota/kabupaten yang berdekatan dengan Surabaya, yakni seperti Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, dan Kediri untuk industri hasil tembakaunya.

“Daerah-daerah potensial yang bisa dikembangkan sebagai pusat industrialisasi baru di Jatim adalah Mojokerto, Malang, Tuban, Jember, Banyuwangi, Probolinggo dan Tulungagung,” katanya.

Sunarsip menambahkan, meski tren kontribusi industri pengolahan nasional terhadap PDB cenderung turun tahun lalu, tetapi untuk industri pengolahan/manufaktur di Jatim relatif lebih solid dan pasar ekspor Jatim juga lebih tangguh karena Jatim lebih banyak menyuplai barang ekspor di kawasan Asia sekitar 60 persen.

Industri pengolahan Jatim pun saat ini didominasi pada sektor makanan minuman, tembakau, kimia dan farmasi atau barang consumer goods yang bergantung pada bahan baku domestik.

“Kebanyakan ekspor Jatim yang ke Asia dan bukan ke Eropa atau Amerika Serikat yang sedang slowdown ini membuat kinerja manufakturnya relatif solid,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper