Bisnis.com, SURABAYA - Pelayanan pendaftaran Uji Coba Full Cycle Program Subsidi Tepat untuk pembelian Jenis BBM Tertentu (JBT) dinilai perlu diperbanyak dan diperluas di banyak titik misalnya seperti di terminal.
Ismail, seorang pengemudi MPU (Mobil Penumpang Umum) jurusan Surabaya-Mojokerto menyarankan agar booth pendaftaran bisa dibuka di lebih banyak lokasi untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan QRCode pembelian solar bersubsidi.
“Saya menyambut baik kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan konsumsi solar subsidi ini, harapannya penyaluran BBM subsidi bisa dinikmati mereka yang benar-benar berhak. Namun saya berharap Pertamina bisa jemput bola, misal ke terminal karena banyak yang masih gaptek (gagap teknologi), tidak tahu cara mendaftar, sedangkan di SPBU Kadang mengantre,” ujarnya, Selasa (7/2/2023).
Deden Mochammad Idhani, Area Manager Communication, Relation dan CSR Marketing Region Jatimbalinus PT Pertamina Patra Niaga, mengatakan selain heldesk di setiap SPBU, Pertamina juga telah membuka booth pendaftaran program subsidi tepat di Kantor Pertamina Jl. Jagir Wonokromo No.88 Surabaya.
“Pelayanan pendaftaran melalui booth Kantor Pertamina ini sudah dilaksanakan sejak perluasan wliayah Uji Coba Full Cycle Program Subsidi Tepat fase pertama 26 Januari 2023 lalu. Jumlah pendaftar juga terus meningkat signifikan,” Katanya.
Dia mengatakan hingga 2 Februari 2023, Pertamina Patra Niaga mulai menjalankan fase kedua uji coba tersebut yang meliputi 39 kabupaten/kota di Jatim dan Bali.
“Hingga 1 Februari 2023, jumlah pendaftar di Jatim sudah sebanyak 406.003 pendaftar. Dari jumlah itu, sebanyak 54,6 persen merupakan konsumen bio solar nonkendaraan pribadi, sedangkan 45,4 persen sisanya adalah pemilik kendaraan pribadi,” jelasnya.
Deden mendorong agar masyarakat segera mendaftarkan kendaraannya ke website subsiditepat.mypertamina.id. Bagi masyarakat yang kesulitan untuk mendaftar secara mandiri juga telah disiagakan petugas di SPBU dan Kantor Pertamina Surabaya.
Adapun pada fase kedua, ada 30 kabupaten/kota di Jatim yang telah menerapkan uji coba Program Subsidi Tepat untuk pembelian JBT Solar Subsidi, di antaranya Banyuwangi, Bojonegoro, Jombang, Lamongan, Madiun, Malang, Pacitan, Ponorogo, Sidoarjo, Tuban, Kota Batu dan Kota Malang.
Berikutnya, Surabaya, Blitar, Gresik, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Probolinggo, Sampang, Sumenep, Bangkalan, Trenggalek, Tulungagung, Kota Blitar, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo.
Sebelumnya, pada tahap pertama uji coba dilaksanakan di Kota Mojokerto, Kota Kediri dan Lumajang. Disusul Kediri, Kota Madiun, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Mojokerto.
“Dengan demikian seluruh kabupaten/kota di Jatim sudah menerapkan uji coba Program Subsidi Tepat untuk solar subsidi,” imbuh Deden.
Sesuai dengan SK BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020, konsumen yang sudah mendaftar di website dan mendapatkan QR Code yakni 60 liter/hari untuk roda empat pribadi, dan 80 liter/hari untuk roda empat angkutan barang dan umum. Sedangkan untuk angkutan barang dan umum roda enam atau lebih dibatasi maksimal 200 liter/hari/kendaraan.
Masyarakat yang belum memiliki QR Code atau belum terdaftar akan tetap dilayani pembelian solar subsidi dengan volume yang diatur maksimal 20 liter/hari dan dilakukan pencatatan nomor polisi kendaraan di mesin EDC SPBU.