Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Eceran di Malang Melambat pada Januari 2023

Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia Malang, prakiraan penjualan eceran pada Januari 2023 mengalami kontraksi sebesar -5,52 persen (mtm).
Pengunjung memilih barang di salah satu outlet di pusat perbelanjaan atau mal./Bisnis-Himawan L Nugraha.
Pengunjung memilih barang di salah satu outlet di pusat perbelanjaan atau mal./Bisnis-Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, MALANG — Penjualan eceran di wilayah kerja Bank Indonesia Malang pada Januari 2023 melambat yang mengindikasikan di Malang dan sekitarnya pergerakan ekonominya sangat bergantung pada ramainya sektor pariwisata.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi, mengatakan berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia Malang, prakiraan penjualan eceran pada Januari 2023 mengalami kontraksi sebesar -5,52 persen (mtm), menurun jika dibandingkan dengan realisasi pada bulan Desember 2022 yang tumbuh positif di level 9,06 persen (mtm).

“Tiga kelompok komoditas dengan prakiraan penurunan omzet penjualan secara bulanan terdalam antara lain, kelompok kendaraan yang terkontraksi sebesar -14,22 persen (mtm) menurun jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang tumbuh positif sebesar 14,17 persen (mtm),” katanya, Senin (6/2/2023).

Kelompok barang budaya dan rekreasi menurun di level -7,18 persen (mtm) dan kelompok peralatan dan komunikasi di toko terkontraksi sebesar -7,10 persen (mtm).

Penurunan penjualan pada kelompok kendaraan, kata dia, disumbang subsektor mobil yang terkontraksi sebesar -15,70 persen (mtm). Responden SPE menyatakan bahwa keterlambatan distribusi produk mobil dengan tipe baru ke diler berdampak pada meningkatnya inden dan penurunan omzet penjualan.

Kategori kelompok barang budaya dan rekreasi, ujar dia, terkontraksi sebesar -7,18 persen (mtm), menurun jika dibandingkan dengan realisasi bulan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,89 persen (mtm).

Sub sektor kertas, karton, cetakan mengalami penurunan terdalam yakni sebesar -14,62 persen (mtm). Hal tersebut dipengaruhi oleh penurunan permintaan konsumen terhadap ragam perlengkapan packaging hampers setelah momentum hari besar keagamaan Natal dan tahun baru berakhir.

Selain itu, kelompok peralatan dan komunikasi di toko diprakirakan menurun di level -7,10 persen (mtm) dibandingkan dengan realisasi di bulan sebelumnya yang tumbuh positif sebesar 3,05 persen (mtm).

Menurut Samsun, penurunan terdalam pada kelompok komoditas ini disumbang oleh sub sektor komputer dan perlengkapannya yang terkontraksi sebesar -9,21 persen (mtm). Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pasokan PC notebook pada segmen low-end sehingga berpengaruh pada lesunya penjualan.

Dengan perkembangan tersebut, dia menilai, hasil survei penjualan eceran secara umum mengindikasikan normalisasi konsumsi pascamomentum Natal dan tahun baru.

“Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang dan sekitarnya,” ucapnya.

Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai SPE yang melambat pada Januari mengindikasikan perekonomian Kota Malang yang sangat tergantung pada sektor pariwisata di Malang Raya dan sektor pendidikan, khususnya keberadaan perguruan tinggi.

Ketiadaan pengungkit momen liburan dan libur akhir semester di perguruan tinggi, kara dia, berdampak signifikan bagi perekonomian Kota Malang. Di sisi lain, pembelian kendaraan di awal tahun yang melambat juga didorong oleh konsumen menunggu tipe baru berbagai jenis kendaraan diluncurkan.

Namun demikian, dia berharap, optimisme geliat ekonomi Kota Malang pada Februari masih ada karena mulai masuknya perkuliahan sehingga dapat menjadi suntikan bagi geliat aktivitas perekonomian kota Malang.

Disisi lain, kata dia, asa membaiknya distribusi pasokan kendaraan dan barang elektronik untuk segmen low end akan menjaga gairah perekonomian Kota Malang.(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper