Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bank Jatim Klaim Masuk Jajaran Emiten Layak Dilirik Investor Global, Ini Alasannya

Bank Jatim melakukan berbagai inovasi dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governence/GCG) agar semakin bisa bersaing secara global.
Peni Widarti
Peni Widarti - Bisnis.com 02 Februari 2023  |  10:44 WIB
Bank Jatim Klaim Masuk Jajaran Emiten Layak Dilirik Investor Global, Ini Alasannya
Busrul Iman, Direktur Utama Bank Jatim. - Bisnis/Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) akan terus melakukan berbagai inovasi dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governence/GCG) yang sesuai standar Asean agar semakin bisa bersaing secara global.

Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan Bank Jatim sendiri telah masuk dalam jajaran Asean Asset Class PLCs atau perusahaan yang memiliki tata kelola baik dan layak dilirik kalangan investor global berdasarkan penilaian Asean Corporate Governance Scorecard (ACGS) 2021.

“Dengan adanya penghargaan ini, kami berkomitmen akan terus melakukan berbagai inovasi dalam penerapan GCG, dan sebagai BUMD dan perusahaan publik yang multilevel stakeholder, kami sangat perlu untuk terus memperkuat GCG demi mewujudkan perusahaan yang transparan dan akuntabel,” ujarnya dalam rilis, Kamis (2/2/2023).

Dia mengatakan terdapat 9 emiten yang masuk dalam etalase Asean Asset Class PLCs. Dari seluruh emiten, Bank Jatim menjadi satu-satunya bank pembangunan daerah yang berhasil meraih penghargaan pada event yang digelar oleh Asean Capital Market Forum (ACMF).

“Predikat penghargaan Asean Asset Class ini menjadi bentuk apresiasi karena Bank Jatim konsisten dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik sesuai standar Asean,” imbuhnya.

Adapun ACGS Award diberikan berdasarkan penilaian praktik GCG para emiten atau perusahaan publik di wilayah Asia Tenggara. Proses peer review dilakukan setiap 2 tahun dan diikuti oleh 6 negara Asean yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura dan Vietnam.

“Penilaian ini diharapkan dapat menjadi motivasi perusahaan di Indonesia untuk dapat terus meningkatkan implementasi dari GCG sehingga dapat memajukan pasar modal tanah air,” imbuh Busrul.

Dia menambahkan, atas penerapan GCG yang kuat, Bank Jatim telah mencatatkan pertumbuhan selama 2022. Terlihat dari kinerja laba perseroan per September 2022 mencapai Rp1,2 triliun. Laba bersih tersebut tumbuh 1,51 persen (yoy). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank jatim bjtm jatim
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top