Bisnis.com, SURABAYA - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menargetkan hingga akhir 2023 sudah mengaliri listrik sebanyak 31 Pulau Terluar, Terdepan dan Teringgal (3T) di Jatim.
General Manager PLN UID Jatim, Lasiran mengatakan target tersebut selaras dengan program Light for All 2024 yang menargetkan 100 persen elektrifikasi di Jatim.
“Target tersebut juga sebagai upaya menjadikan tenaga listrik untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,” katanya, Rabu (1/2/2023).
Dia menjelaskan, pada 2022 PLN telah menjalankan program listrik desa yang telah mengaliri listrik di 200 desa dengan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 114,18 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 330,68 dengan biaya investasi senilai Rp112,62 miliar.
Melalui berbagai upaya itu, hingga Desember 2022, Rasio Elektrifikasi (RE) Jatim sudah mencapai 105,4 persen. Namun jika dilihat per daerah, sebanyak 13 kabupaten dari 38 kabupaten/kota di Jatim memiliki Rasio Elektrifikasi yang masih di bawah 100 persen.
“Untuk itu tahun ini kita akan memfokuskan elektrifikasi di wilayah 3T khususnya kepulauan di Sumenep dan Bawean. Selain itu, tahun ini juga akan dioperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal di 16 lokasi kepulauan dengan total kapasitas 975 kWp dengan potensi 8.434 pelanggan,” jelasnya.
Baca Juga
Lasiran mengatakan, pasca pandemi, PLN memang terus menggiatkan elektrifikasi di wilayah 3T termasuk pulau-pulau di Sumenep. Dari 48 pulau berpenghuni sudah 15 pulau yang terlistriki PLN.
Menurutnya, upaya melistriki daerah kepulauan ini tidak terlepas dari berbagai kendala seperti kondisi medan yang sulit dan berbukit-bukit, gelombang tinggi dan sebagainya.
“Dengan koordinasi dan sinergi bersama stakeholder, PLN berharap mampu menuntaskan program Light for All 2024. Sehingga misi PLN untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dapat terwujud bagi seluruh masyarakat Jatim,” imbuhnya.