Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada 2022 telah merealisasikan belana daerah sebesar Rp31,07 triliun atau setara 92,47 persen dari target awal sebesar Rp33,60 triliun.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan realisasi belanja daerah 2022 tersebut masih berpotensi untuk ditingkatkan lebih optimal mengingat ada proses sinkronisasi hingga 10 Januari 2023.
“Capaian ini merupakan wujud kerjasama dan sinergi antara semua pihak didalam mempercepat pemerataan pembangunan yang berseiring dengan kebijakan pemerintah dalam memulihkan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat Jatim,” katanya, Jumat (6/1/2023).
Dia melanjutkan, realisasi belanja daerah Tahun Anggaran (TA) 2022 ini masih lebih baik dibandingkan realisasi belanja TA 2021, yakni terealisasi sebesar Rp33,4 triliun atau setara 91,02 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp36,6 triliun.
"Kita selama ini ikhtiar, kerja keras, dan mengiringi dengan doa hingga akhirnya menorehkan banyak prestasi yang sudah bisa kita capai,” imbuhnya.
Sementara untuk realisasi pendapatan Jatim TA 2022 tercatat sebesar Rp31,77 triliun atau setara 107,47 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp29,56 triliun.
Baca Juga
Bila dibandingkan dengan realisasi pendapatan Jatim TA 2021, pendapatan daerah Jatim pada 2022 memang sedikit menurun. Pendapatan daerah TA 2021 mampu mencapai Rp33,3 triliun atau 101,04 persen dari target Rp32,9 triliun.
Meski begitu, kata Khofifah, capaian tersebut masih cukup membanggakan dan patut disyukuri serta diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Jatim untuk bisa menghasilkan program yang lebih baik pada 2023. Seluruh OPD pun juga diminta untuk bisa meningkatkan kecepatan dan kecermatan agar ekonomi dapat langsung tancap gas di awal tahun ini.
“Tentu tidak mudah untuk bisa mempertahankan apa yang sudah dicapai. Tapi pada 2023 ini semangat kita untuk mengabdi kepada masyarakat bangsa dan negara Insya Allah bertambah kuat,” imbuhnya.