Bisnis.com, SURABAYA — PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menawarkan potensi investasi kawasan industri di Surabaya kepada calon investor Malaysia pada saat mengikuti program misi dagang dan investasi yang digelar Pemprov Jatim.
Direktur Utama SIER, Didik Prasetiyono mengklaim bahwa kawasan industri SIER maupun PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) saat ini cukup kompetitif bagi perusahaan terutama yang berorientasi ekspor ke Eropa yang sangat concern terhadap isu lingkungan dan energi hijau.
“SIER telah melakukan implementasi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) seperti panel surya on grid dengan total kapasitas 429,30 KWp untuk melengkapi fasilitas berkaitan dengan transisi energi hijau bagi perusahaan-perusahaan,” jelasnya, Rabu (21/12/2022).
Selain itu, lanjutnya, SIER dan PIER tengah melengkapi fasilitas instalasi pengolahan limbah terpadu di kawasan industri serta rencana implementasi kendaraan listrik dan stasiun pengisiannya.
“Untuk mendukung lingkungan bersih dan hijau, SIER dan PIER juga telah mengimplementasikan persentase ruang terbuka hijau (RTH) minimal 30 persen dari total luas kawasan industri,” imbuhnya.
Didik menambahkan, secara fundamental, kondisi perekonomian Jatim juga masih cukup baik karena di tengah tantangan ekonomi global saat ini Jatim bisa tumbuh 5,58 persen.
“Jatim memiliki iklim investasi yang kondusif, pertumbuhan ekonominya selalu di atas rata-rata nasional, Jatim juga menjadi provinsi dengan pemulihan ekonomi paling cepat pasca pandemi Covid-19,” katanya.
Di samping itu, lanjutnya, pemerintah Jatim juga sangat mendukung iklim investasi yang kondusif seperti soal perizinan dari lintas instansi mulai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP).
Adapun saat ini di kawasan industri SIER Surabaya masih tersedia lahan sekitar 1,70 ha, sedangkan di kawasan PIER masih cukup banyak, yakni di lahan PIER I seluas 10,33 ha, PIER II seluas 39,55 ha, serta lahan undevelop sekitar 77,50 ha.