Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Suksesindo Siapkan Tambang Tembaga Bawah Tanah di Banyuwangi

Total potensi sumber daya mineral yang ada di sana mencapai 1,78 miliar ton sehingga ini menjadikannya proyek berskala global.
Direktur BSI, Boyke P. Abidin saat pemaparan kinerja dan rencana proyek tambang tembaga dalam media gathering di Surabaya, Senin (31/10/2022) malam./Ist
Direktur BSI, Boyke P. Abidin saat pemaparan kinerja dan rencana proyek tambang tembaga dalam media gathering di Surabaya, Senin (31/10/2022) malam./Ist

Bisnis.com, SURABAYA — PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, tengah menyiapkan rencana proyek tambang tembaga (TB) bawah tanah di Tambang Tujuh Bukit - Banyuwangi.

Direktur BSI, Boyke P. Abidin menjelaskan TB Tujuh Bukit memiliki deposit porfiri tembaga - emas skala besar sehingga TB Copper akan menjadi salah satu proyek tambang bawah tanah terbesar di Indonesia.

“Total potensi sumber daya mineral yang ada di sana mencapai 1,78 miliar ton sehingga ini menjadikannya proyek berskala global,” katanya saat media gathering BSI di Surabaya, Senin (31/10/2022) malam.

Corporate Communications - Communication Affairs Merdeka Copper Gold, Tom Malik menjelaskan sejak 2019 BSI telah membuat terowongan underground di bawah tambang emas Tujuh Bukit yang saat ini sudah 2 km panjangnya terowongan.

“Ini masih kita lakukan pengeboran karena itu cukup dalam. Tahun depan kita juga masih melakukan itu, dan masih terus dilakukan berbagai macam studi, termasuk studi teknologi karena kan secara teknis tambang bawah tanah tidak sederhana,” jelasnya.

Dia mengatakan proses pengembangan tambang tembaga bawah tanah ini juga tidak sebentar bergantung pada kompleksitas dari kandungannya. Sebagai contoh untuk tambang emas Tujuh Bukit diperlukan waktu 10 - 12 tahun dari studi, eksplorasi awal sampai akhirnya beroperasi.

“Untuk kandungan tambang bawah tanah di Tujuh Bukit itu sendiri diperkirakan setara dengan sisa kandungan batu hijau di Sumbawa Barat dan Freeport, dan kita perkirakan masa tambang tembaga bawah tanah ini bisa sekitar 20 - 40 tahun,” ujarnya.

Tom menambahkan, untuk saat ini BSI juga masih terus melakukan aktivitas tambang emas dengan target produksi emas tahun ini sebesar 124.000 Oz. Hingga semester I/2022, produksi emas sudah mencapai 69.783 Oz.

“Produksi emas di Bukit Tujuh tahun ini diperkirakan masih sama jumlahnya dengan tahun lalu. Meskipun stagnan tapi ini termasuk masih cukup bagus karena bagaimanapun namanya tambang, lama-lama hasilnya akan menurun,” ujarnya.

Adapun BSI mencatat produksi emas pada 2019 mencapai 223.042 Oz dengan jumlah penjualan US$312 juta dan EBITDA US$201 juta. Kemudian pada 2020 telah memproduksi emas sebanyak 157.175 Oz dengan nilai penjulan US$317 juta, dan EBITDA US$176 juta. 

Pada 2021, produksi emas BSI tercatat mencapai 124.730 Oz, dengan nilai penjualan US$218 juta dan EBITDA US$147 juta. Sedangkan di semester I/2022 tercatat sebanyak 69.783 Oz dengan penjualan US$147 juta, dan EBITDA US$129 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper