Bisnis.com, SURABAYA — PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (PNEP) tengah berupaya untuk menjajaki pasar asing seperti Asia Tenggara dan Timur Tengah salah satunya dengan berpartisipasi dalam pameran Gas & Exhibition dan Malaysia Oil & Gas Services Exhibition & Conference (OGA & MOGSEC) di Kuala Lumpur Malaysia pada 13 - 15 September lalu.
Perusahaan berkode saham ELPI ini tidak hanya sekadar mengikuti pameran memperkenalkan diri di pasar Asia Tenggara tetapi juga sekaligus mendapat respons dari perusahaan Malaysia yang ingin mempercepat kerja sama.
Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra menjelaskan kegiatan yang diikuti tersebut merupakan fasilitas dari SKK Migas dan Kementerian ESDM melalui Forum Kapasitas Nasional (Forkapnas).
“Forkapnas bukan hanya memperkenalkan produk Indonesia di dalam negeri saja, tapi juga keluar negeri untuk melihat pangsa pasar kapal offshore di Asia Tenggara hingga Middle East,” katanya saat konferensi pers, Kamis (6/10/2022).
Menurut Eka, potensi market offshore service di kawasan Asia memang cukup besar. Banyak perusahaan tambang skala besar melakukan eksplorasi di tengah laut. Sedangkan perseroan sendiri kini sudah menerapkan kandungan lokal hingga 90 persen sehingga ELPI optimistis mampu berkompetisi di pasar global.
“Sebagai langkah awal kami sudah melakukan roadshop perdana ke Malaysia pasca IPO pada 8 Agustus lalu, di sana kami melakukan pertemuan bisnis dengan para pengusahanya,” imbuhnya.
Baca Juga
Eka menambahkan, untuk memperkuat pasar global, perseroan berencana melakukan akuisisi 49 persen saham perusahaan Malaysia yakni Kazo Marine SDN BHD, yang bergerak dibidang offshore supply ship.
“Saat ini proses appraisal sedang dilakukan, diharapkan bulan depan sudah keluar hasilnya sehingga proses takeover segera bisa dilakukan,” imbuhnya.
Corporate Secretary ELPI, Wawan Heri Purnomo menambahkan ELPI juga melakukan strategi lain di antaranya re-branding anak perusahaan dari PT Global Eka Marine menjadi ELPI Offshore untuk pangsa pasar di Asia Tenggara.
“Kami juga akan membangun training center di Surabaya dengan kurikulum standar internasional. Sehingga nanti lulusannya juga akan di akui di dunia,” katanya.