Bisnis.com, SURABAYA - Kericuhan di Stadion Kanjuran, pasca laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, menyebabkan sedikitnya 127 orang meninggal per Minggu (2/10/2022) pukul 05.00 WIB. Sebanyak 180 orang dirawat di berbagai rumah sakit di Kabupaten Malang dan Kota Malang
Menjelang tengah hari pada hari yang sama, sekitar pukul 10.00 WIB, akun Arema Indonesia menyebutkan korban meninggal 182 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo menjelaskan korban data meninggal akibat kericuhan sebanyak 130 orang, sedangkan luka-luka ringan, sedang, berat sebanyak 190 orang.
"Hampir semua sudah diantarkan bagi [meninggal] yang sudah teridentifikasi," jelasnya, Minggu (2/10/2022).
Baca Juga
Sementara itu guna keperluan identifikasi korban dirawat maupun meninggal, krisis center di Dinkes Kabupaten Malang, dan RS Kanjuruhan Kabupaten Malang, dan RS Saiful Anwar Kota Malang membuka pos pelaporan.
Keluarga yang kehilangan sanak maupun anggota keluarga bisa melaporkan ke krisis center dengan membawa/menuliskan data orang yang dicari sbb:
1. Nama
2. Tempat tinggal
3. Jenis kelamin
4. Tinggi badan/berat badan
5. Warna kulit
6. Warna rambut dan jenis rambut
7. Ciri khusus yang dimiliki, misal bentuk gigi, tanda lahir, tato, kumis/jenggot.
8. Pakaian terakhir yang dipakai
9. Aksesoris yang dipakai, misal jam tangan, gelang, kalung, dll.
10. Lebih baik bila ada data foto terkini, yang tampak gigi.
Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang. Kami masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah#PrayForKanjuruhan
— Arema Indonesia (@AremaFC) October 2, 2022
Seperti diketahui, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022).