Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat tren kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jatim pada Juli 2022 mengalami peningkatan 28,91 persen dibandingkan Juni 2022.
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengatakan jumlah kunjungan wisman ke Jatim pada Juli 2022 tercatat sebanyak 6.087 kunjungan, sedangkan pada Juni 2022 tercatat sebanyak 4.722 kunjungan.
“Tren kunjungan wisman melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya terus menunjukkan kinerja yang positif, bahkan dibandingkan pada tahun lalu kunjungan wisman tumbuh 11.605 persen,” katanya, Jumat (2/9/2022).
Dia melanjutkan, secara kumulatif sejak Januari - Juli 2022, jumlah kunjungan wisman pun telah mencapai 16.932 kunjungan naik dibandingkan periode sama 2021 yang hanya 640 kunjungan.
“Meski belum mencapai seperti tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19, tetapi di tahun ini sudah menunjukkan perbaikan. Pada Januari - Juli 2020 kunjungan wisman bisa mencapai 34.800, dan pada 2019 mampu mencapai 132.036 kunjungan,” jelasnya.
Pada Juli tersebut, kunjungan wisman masih didominasi wisman asal Malaysia yakni sebanyak 2.380 kunjungan atau setara 39,10 persen, disusul wisman dari Singapura 11,89 persen, dan Amerika Serikat 3,83 persen.
Dadang mengatakan, tren kunjungan wisman ini juga berseiring dengan tren tingkat penghunian kamar (TPK) atau okupansi hotel di Jatim yang juga mengalami peningkatan.
Tercatat pada Juli 2022, TPK hotel berbintang sudah bisa mencapai 56,62 persen atau naik 2,37 poin dibandingkan TPK bintang pada Juni yakni 54,25 persen.
“Secara total baik hotel bintang dan non-bintang, TPK pada Juli mencapai 41,24 persen naik 1,54 poin dibandingkan TPK Juni yakni 39,70 persen,” ujarnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, Dwi Cahyono mengatakan sesuai dengan perkiraan, sektor usaha pariwisata terutama hotel akan mengalami pertumbuhan okupansi pada semester II/2022.
“Ini karena pemulihan ekonomi sudah berjalan, terutama akan terdorong adanya momen-momen tertentu seperti libur Lebaran dan libur anak sekolah pada akhir semester lalu. Sedangkan semester ini disusul banyaknya kegiatan bisnis atau MICE (meeting, incentive, conference, exhibition),” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, masih ada momen liburan akhir tahun yang diharapkan dapat mendongkrak kinerja okupansi hotel di Jatim.