Bisnis.com, SURABAYA — PT PLN (Persero) akan melibatkan seluruh pesantren di Jawa Timur untuk ikut mengambil peluang usaha dengan menyediakan bahan baku Co-Firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kolaborasi dengan pesantren merupakan wujud program energi kerakyatan dari PLN. Ia berharap kolaborasi produksi pelet dan biomassa sebagai bahan baku Co-Firing PLTU mampu membangun ekosistem energi bersih yang berbasis domestik.
“Sekitar 10 persen dari pembangkit listrik kami sudah diubah menjadi Energi Bart Terbarukan (EBT) dengan bahan bakar biomassa yang bisa diproduksi dari sampah atau menanam pohon kaliandra di daerah tandus,” katanya dalam keterangan pers, Kamis (1/9/2022).
Dia mengatakan kolaborasi dengan pesantren adalah bagian dari proyek transisi energi nasional. Dalam proses tersebut PLN berkomitmen bukan hanya untuk menyediakan energi bersih tapi juga membuka ladang ekonomi baru, yang berbasis kerakyatan.
“Untuk petani, kami ada program electrifying agriculture, yang mana biayanya jauh lebih murah. Sesuai arahan Presiden, kami juga mengajak untuk bergeser dari kompor gas. Kami siapkan pasokan listrik yang andal,” imbuhnya.
Darmawan menambahkan, ke depan pembangkit-pembangkit listrik yang masih menggunakan batu bara sebagai bahan bakar akan digantikan dengan bahan baku yang ramah lingkungan.
Baca Juga
“Jadi ada nilai komersialnya untuk program penyediaan bahan baku co-firing PLTU,” imbuhnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemberdayaan pesantren sangat penting bagi ketahanan energi nasional sebab para santri bisa turut serta dalam produksi EBT demi menghadapi krisis energi dunia saat ini.
“Untuk program ini di Jatim akan kami bantu. Kami sudah bicarakan bersama Dirut PLN agar pelet bisa diproduksi oleh pesantren. Karena dalam setahun kita butuh 10 juta lebih pelet, itu nilainya sama dengan Rp7,6 triliun, kalau kita bisa memobilisasinya, maka perputaran ekonominya akan sangat besar untuk masyarakat,” ujarnya.