Bisnis.com, SURABAYA - PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) mulai mendapatkan pasokan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) sebanyak 160 ton dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk digunakan sebagai bahan bakar co-firing di PLTU Tanjung Awar-Awar dan Paiton.
Direktur Operasi 2 PT PJB, Rachmanoe Indarto mengatakan BBJP tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti batu bakar dalam co-firing PLTU sebesar 3 persen.
“Pelaksanaan pengiriman BBJP tersebut menjadi bukti nyata PJB yang semakin serius untuk mewujudkan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 melalui teknologi co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),” katanya, Rabu (13/7/2022).
Dia mengatakan sejauh ini PJB telah melakukan sejumlah upaya untuk memperoleh pasokan BBJP melalui kerja sama dengan sejumlah pemda-pemda di antaranya Pemkab Sidoarjo, Pemkab Tuban, dan Pemkab Indramayu beberapa waktu lalu.
Selain itu, lanjut Rachmanoe, PJB selama ini juga telah melakukan riset dan pengujian keamanan pemanfaatan BBJP di PLTU, termasuk melakukan mitigasi risiko.
“Pemanfaatan BBJP ini juga sekaligus mengatasi problematika sampah, dan mendukung lingkungan bersih dan sehat, serta PJB turut mendorong penerapan konsep waste to fuel into reality,” imbuhnya.
Baca Juga
Adapun PLTU Tanjung Awar-Awar yang memiliki kapasitas 2 x 350MW ini umumnya mengkonsumsi batu bara sebanyak 8.000 ton/hari. Melalui penerapan co-firing sampah 1 persen nantinya akan membutuhkan 80 ton/hari.
Kepala DLH Kabupaten Sidoarjo, Moh. Bahrul Amig mengatakan Sidoarjo sendiri memiliki potensi untuk menghasilkan BBJP. Di TPA Jabon Sidoarjo saja rerata menghasilkan sebanyak 300 ton/hari, termasuk terdapat fasilitas pengolahan sampah 35 ton/hari.
“Kerja sama dengan PJB ini akan mengubah sampah menjadi barang yang memiliki nilai manfaat yakni menjadi bahan bakar PLTU. Ini akan menjadi salah satu langkah Sidoarjo dalam mengatasi masalah sampah,” ujarnya.