Bisnis.com, MALANG — Penjualan eceran pada Juni 2022 di wilayah kerja Bank Indonesia (BI) Malang diprakirakan membaik walaupun masih sedikit tertahan di level -1,05 persen (mtm) jika dibandingkan dengan realisasi pada Mei 2022 yang terkontraksi sebesar -4,26 persen (mtm).
Kepala Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi, mengatakan mengacu Survei Penjualan Eceran memprakirakan perbaikan omzet penjualan secara bulanan terjadi pada beberapa kelompok usaha. Hal tersebut disebabkan oleh tren pelonggaran mobilitas yang berdampak pada pemulihan daya beli masyarakat.
"Juga, adanya kenaikan aktivitas ekonomi jelang libur sekolah yang dimulai pada minggu ketiga bulan Juni 2022 memberikan geliat positif pada peningkatan omzet penjualan ritel," katanya, Jumat (8/7/2022).
Komoditas yang mengalami perbaikan omzet tertinggi disumbang kelompok suku cadang dan aksesori yang tercatat sebesar 16,80 persen (mtm). Hal tersebut mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan realisasi pada Mei 2022 yang terkontraksi cukup dalam sebesar -18,10 persen (mtm).
Perbaikan kelompok suku cadang dan aksesori dipengaruhi oleh naiknya permintaan disubsektor suku cadang mobil sebesar 17,93 persen (mtm). Peningkatan tersebut disebabkan melonjaknya permintaan konsumen untuk melakukan servis mobil rutin.
Hal tersebut juga terkonfirmasi dari hasil liaison dengan kontak di sektor perdagangan besar dan eceran yang menyatakan mobil pembelian tahun 2021 dengan waktu pemakaian enam bulan dan memenuhi kilometer tertentu mengalami peningkatan permintaan untuk servis.
Baca Juga
Kategori kelompok peralatan dan komunikasi, kata Samsun, diprakirakan tumbuh di level 6,53 persen (mtm), relatif stabil jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,16 persen (mtm). Subsektor peralatan komunikasi memberikan dorongan tertinggi sebesar 7,46 persen (mtm), hal tersebut dipengaruhi oleh ragam promo dan diskon pembelian ponsel jelang momen libur sekolah.
Selain itu, kelompok barang budaya dan rekreasi juga tercatat tumbuh sebesar 4,08 persen (mtm), angka tersebut relatif stabil walaupun sedikit tertahan jika dibandingkan dengan realisasi omzet penjualan pada bulan Mei 2022 sebesar 7,36 persen (mtm).
Subsektor alat tulis memberikan dorongan pertumbuhan tertinggi sebesar 8,22 persen (mtm). Naiknya permintaan terhadap alat tulis dalam rangka persiapan jelang tahun ajaran baru sekolah menjadi faktor pendorong peningkatan omzet penjualan.
Dari sisi harga, ujar dia, tekanan inflasi pada Juni 2022 berada di atas target sasaran inflasi tahun 2022. KPw Bank Indonesia Malang terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya.(K24)