Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggrek Jatim Berharap Semakin Mudah Tembus Pasar Mancanegara

Ada bagian yang memiliki kesulitan, yakni berkaitan dengan regulasi karantina flora. Oleh sebab itu, diperlukan revisi regulasi ekspor anggrek.
Pelestari Anggrek Merapi, Musimin mengamati angrek yang dibudidayakan di Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (21/5/2022). Sejak tahun 1996 hingga saat ini, Musimin telah melestarikan sedikitnya 110 spesies anggrek Gunung Merapi mulai dari jenis Vanda Tricolor, Dendrobium Crunenatum hingga Trichotosia Ferox./Antara-Andreas Fitri Atmoko.
Pelestari Anggrek Merapi, Musimin mengamati angrek yang dibudidayakan di Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (21/5/2022). Sejak tahun 1996 hingga saat ini, Musimin telah melestarikan sedikitnya 110 spesies anggrek Gunung Merapi mulai dari jenis Vanda Tricolor, Dendrobium Crunenatum hingga Trichotosia Ferox./Antara-Andreas Fitri Atmoko.

Bisnis.com, MALANG - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan mendukung upaya pengembangan budi daya bunga anggrek di wilayah tersebut yang diharapkan mampu menembus pasar ekspor mancanegara.

Khofifah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (26/6/2022) mengatakan bahwa pengembangan potensi ekspor bisa diwujudkan melalui penguatan format pentahelix di berbagai sektor terkait, mulai dari kemitraan bersama swasta, perguruan tinggi dan pemerintah.

"Ini artinya ada format pentahelix, karena ada ‘private sector’ di situ, ada kampus dan juga kemitraan dengan pemerintah," kata Khofifah.

Saat menegaskan kesiapan Pemprov Jatim untuk mendukung ekspor anggrek, Khofifah menyebut ada bagian yang memiliki kesulitan, yakni berkaitan dengan regulasi karantina flora. Oleh sebab itu, lanjutnya, diperlukan revisi regulasi ekspor anggrek yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Ia mengatakan akan berupaya secara maksimal agar harapan petani anggrek untuk menembus pasar dunia bisa terpenuhi.

“Jadi hal-hal yang terkait revisi regulasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat khususnya terkait ekspor akan saya upayakan secara maksimal agar petani anggrek bisa akses pasar ekspor,” katanya.

Bahkan, lanjutnya, jika diperlukan pelatihan bagi petani anggrek yang ada di daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga akan siap untuk membangun sinergi.

“Kalau ada kebutuhan pelatihan-pelatihan silakan, saya rasa sinergitas bisa dibangun secepatnya," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar juga menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti pengembangan desa-desa yang melakukan budi daya anggrek berorientasi pasar ekspor.

Budi daya anggrek itu akan difokuskan pada daerah tertinggal, bukan hanya di Jawa Timur, tetapi juga di desa-desa di Nusa Tenggara Timur. Harapannya, kultivasi di daerah ini akan menciptakan varietas-varietas baru yang memperkaya khazanah flora Indonesia.

"Saya akan tindak lanjuti dua hal, pertama mengembangkan desa anggrek ekspor di daerah tertinggal. Dari sini dapat muncul varietas baru, maka ini berkah yang bukan hanya untuk Jatim tapi juga Indonesia," ucapnya.

Kemudian, ia juga menyatakan bersedia untuk menindaklanjuti segala masukan serta saran dan langkah yang diajukan oleh Gubernur Khofifah.

"Saya juga akan menindaklanjuti berbagai isu yang telah disampaikan Ibu Gubernur. Langkah-langkah pendekatan formal Ibu Gubernur haruslah disertai langkah formal, agar potensi dari anggrek dan keindahan Jatim dapat maksimal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper