Bisnis.com, SURABAYA - PT PLN (Persero) tengah menjalani proses Penerbitan Perizinan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) untuk mempercepat pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Java Bali Connection (JBC) 500 kV.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB), Muhammad Ramadhansyah menjelaskan untuk mempercepat PKKPRL, pihaknya telah melakukan joint survey di lokasi landing point 500 kV yakni di Banyuwangi - Gilimanuk dan koridor rencana jalur Saluran Kabel Laut Tegangan Ekstra Tinggi (SKLTET) 500 kV.
“Joint survey ini sangat diperlukan dalam upaya penerbitan PKKPRL di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),” katanya, Selasa (26/4/2022).
Dia melanjutkan, joint survey ini dilakukan bersama dengan Kemenhub, KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim dan Bali, Balai Taman Nasional Bali Barat, KLHK, Pushidrosal, TNI AL, Pol Air Banyuwangi, hingga PT Misi Mulia Petronusa dan PT Pertamina Patraniaga.
“Permohonan PKKPRL ini mencakup luas ruang laut pada keseluruhan koridor kabel laut. Dengan adanya perizinan, nantinya akan mendukung percepatan proses pembangunan JBC 500 kV, khususnya pada jalur SKLTET 500 kV Landing Point Banyuwangi-Gilimanuk,” jelasnya.
Adapun SKLTET 500 kV Landing Point Banyuwangi-Gilimanuk merupakan salah satu bagian dari rangkaian pembangunan JBC 500 kV. Untuk memenuhi kebutuhan sistem tersebut PLN telah merencakan 14 jalur SKLTET 500 kV.
Baca Juga
Dari 14 jalur tersebut, sebanyak 7 jalur kabel laut masuk dalam pembangunan tahap awal dan 7 jalur lainnya akan difungsikan untuk tahap pembangunan selanjutnya serta mengikuti perkembangan kebutuhan energi di Pulau Jawa dan Bali.
Direktur Mega Project dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, di tengah proses transisi pandemi menjadi endemi diperkirakan akan terjadi lonjakan kebutuhan kelistrikan di berbagai daerah, termasuk di Pulau Jawa dan Bali.
“Sehingga keberadaan proyek JBC 500 kV ini akan memitigasi dan akan menjawab permasalahan adanya peningkatan keandalan kelistrikan dalam jangka panjang, yang pastinya akan menyokong pelaksanaan usaha perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Wiluyo menambahkan, proyek JBC 500 kV ini yang ditarget beroperasi pada 2025 ini juga merupakan mengusung konsep clean dan green energy sehingga selaras dengan konsep Pemerintah Bali.