Bisnis.com, MALANG — Optimisme konsumen di Kota Malang pada Maret stabil cenderung menguat berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia Malang.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi, mengatakan survei tersebut mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi stabil cenderung menguat.
“Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2022 tercatat sebesar 109,83 menguat dibandingkan dengan capaian pada Februari 2022 sebesar 109,00. Dengan demikian keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga pada level optimis (indeks > 100),” katanya, Sabtu (2/4/2022).
Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, kata dia, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Maret 2021 tercatat sebesar 82,17 lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 88,83.
“Penurunan IKE terjadi pada tiga komponen penyusunnya, yaitu persepsi mengenai ketersediaan lapangan kerja, dan penghasilan saat ini dan dan pembelian durable goods,” ujarnya.
Di sisi lain, optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi ke depan terpantau menguat dibandingkan bulan sebelumnya, hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Maret 2022 tercatat sebesar 137,50 meningkat dari 129,17 pada bulan sebelumnya. Optimisme IEK dipengaruhi oleh meningkatnya ekspektasi penghasilan dan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja.
Baca Juga
Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai dari hasil Survei Konsumen BI Malang tersebut mengindikasikan masyrakat Kota Malang masih memiliki optimisme yang kuat terhadap pemulihan ekonomi. Hal ini terlihat dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia selama Maret yang meningkat tipis dari Februari.
“Namun, jika dilihat dari komponen pembentuknya, optimisme ini sedikit menurun yang tercermin dari IKE yang turun,” ucapnya.
Kondisi ini, dia menilai, dapat disebabkan oleh kurang berdayanya pemerintah dalam penanganan kelangkaan minyak goreng, kedelai, dan merangkaknya sejumlah harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan.(K24)