Bisnis.com, SURABAYA - PT Mitra Belanja Anda (MBA), perusahaan joint venture antara Erajaya Food and Nourishment (EFN) dan PT Perjuangan Anak Muda (PAM) mulai mengembangkan gerai supermarket (grocery store) Hokky di kawasan Pakuwon City Surabaya Timur.
Direktur Utama MBA, Rudy Wirawan mengatakan pemilihan lokasi pengembangan gerai Hokky tersebut sesuai dengan segmen market yang ingin disasar yakni middle up, dan diharapkan segala kebutuhan konsumsi rumah tangga bagi warga di kawasan tersebut bisa terpenuhi.
“Kami memilih di kawasan Pakuwon City, Surabaya Timur ini karena daerahnya juga berkembang, dan supaya keberadaan Hokky bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari warga sekitar dan masyarakat Surabaya pada umumnya,” jelasnya seusai Ground Breaking Hokky Pakuwon City, Rabu (23/3/2022).
Dia menjelaskan luas lahan dalam pengembangan supermarket Hokky Pakuwon City ini adalah 6.500 m2, dengan menelan investasi hingga Rp60 miliar, dan diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 150 orang.
“Kami targetkan gerai Hokky di Surabaya Timur ini bisa beroperasi pada Desember 2022,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, bagi PT MBA, Hokky Pakuwon City ini merupakan gerai yang pertama di Surabaya. Namun secara total gerai Hokky di Surabaya, Hokky Pakuwon ini merupakan gerai yang ke 4.
Baca Juga
“Di Indonesia, kita punya 3 brand, Seperti di Jakarta dan Bali namanya Grand Lucky, di Surabaya dengan nama Hokky, dan di Medan ada Brastagi, sehingga dari total grup ada 18 gerai,” ujarnya.
Rudy mengatakan pihaknya optimistis daya beli masyarakat ke depan semakin meningkat terutama di Surabaya dengan potensi pertumbuhan penjualan tahun ini 5 - 10 persen.
Meskipun, lanjutnya, juga terdapat kekhawatiran terkait kondisi global seperti perang Rusia dan Ukraina yang bisa berdampak pada suplai bahan baku olahan makanan impor.
“Dampaknya dari perang itu sekarang belum kelihatan, tapi kita tidak tahu, tapi bisa saja terpengaruh karena misanya bahan baku gandum itu adalah raw material yang efeknya bisa panjang,” imbuhnya.
Adapun, gerai Hokky Surabaya ini akan mengusung konsep swalayan modern seperti Hokky sebelumnya dengan melibatkan 70 persen barang lokal termasuk UMKM, dan 30 persen impor.
Selama ini, produk kategori barang segar seperti sayur sebanyak 90 persen merupakan hasil tanaman lokal, dan ikan-ikan 90 persen lokal dan khusus jenis ikan salmon yang diimpor. Sedangkan buah-buahan, sebanyak 50 persen masih harus impor, sisanya disuplai produk lokal.
Direktur Erajaya Group, Rudy Tjandra menambahkan kolaborasi dengan Hokky Group ini diyakini bisa memajukan bisnis grocery sejalan dengan pengalamannya selama ini.
“Tentu kita punya mimpi bersama untuk bersinergi tumbuh, at least kita bisa berperan juga dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan karean di toko kita ada produk UMKM berkualitas,” katanya.
