Bisnis.com, SURABAYA - Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Pamekasan sejak Selasa 1 Maret 2022 dini hari telah menyebabkan Sungai Kloang dan Kali Semajid meluap dan mengakibatkan sejumlah ruas jalan protokol terendam banjir.
Adapun daerah terdampak banjir, antara lain, Kelurahan Jungcangcang, Parteker, Kolpajung, Petemon, Gladak Anyar, Kangenan, dan Barurambat Kota. Banjir kali ini juga terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Pademawu, Palengaan, Proppo, dan sebagian di Kecamatan Galis.
Dari peristiwa itu, tercatat ada sebanyak 6.329 kepala keluarga (KK) yang terdampak, di antaranya di Pamekasan sebanyak 4.612 KK atau 10.371 jiwa, sementara di Desa Pademangu ada 6 desa dan 1 kelurahan rata-rata 3.500 jiwa. Sehingga total korban terdampak mencapai 13.721 jiwa.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada masyarakat Jatim untuk tetap siaga dan waspada lantaran berdasarkan informasi BMKG bahwa musim penghujan masih akan berlangsung hingga April - Mei 2022.
“Tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor," katanya dalam rilis, Rabu (2/3/2022).
Baca Juga
Dia memastikan saat ini Pemprov Jatim dan Pemkab Pamekasan terus mengerahkan semua sumber daya yang ada agar banjir segera surut. Pemprov Jatim sendiri memfungsikan 2 pompa air guna mengalirkan genangan air ke sungai.
Selain itu satu unit eskavator disiagakan untuk membersihkan dan mengevakuasi material sisa banjir, serta untuk mengeruk sedimentasi yang terjadi di sungai.
"Kami berharap debit air sungai bisa kembali normal sehingga air yang menggenangi rumah-rumah warga bisa disedot dan dialirkan ke sungai, dan warga bisa kembali melakukan aktivitas dengan normal,” imbuhnya.
Sementara, Pemkab Pamekasan bersama elemen masyarakat telah mendirikan dapur umum guna menyediakan kebutuhan permakanan bagi pengungsi dan yang terdampak. Dapur umum tersebut menyediakan 1.500 bungkus paket makanan yang terbagi dalam tiga sesi yakni pagi, siang, dan malam.