Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peran UMKM di Jatim Akan Diperkuat untuk Dorong Laju Ekonomi

UMKM itu sendiri punya share 58 - 60 persen terhadap ekonomi, kalau tidak ditangani secara aktif di era digitalisasi, akan kehilangan kesempatan.
Perajin boneka menunjukkan boneka tangan pesanan pelanggan di rumahnya di Bendul Merisi Sekolahan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/2/2022). Kerajinan boneka tangan karakter manusia dan hewan yang biasanya digunakan sebagai sarana pembelajaran anak maupun pelajar melalui dongeng itu dijual dengan harga Rp500 ribu sampai Rp2,5 juta tergantung karakter dan kerumitan./Antara-Patrik Cahyo Lumintu.
Perajin boneka menunjukkan boneka tangan pesanan pelanggan di rumahnya di Bendul Merisi Sekolahan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/2/2022). Kerajinan boneka tangan karakter manusia dan hewan yang biasanya digunakan sebagai sarana pembelajaran anak maupun pelajar melalui dongeng itu dijual dengan harga Rp500 ribu sampai Rp2,5 juta tergantung karakter dan kerumitan./Antara-Patrik Cahyo Lumintu.

Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur tahun ini akan fokus memperkuat peran usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim termasuk meningkatkan gerakan masyarakat Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia - Jawa Timur, Budi Hanoto mengatakan BI sendiri telah memberikan perannya khusus untuk gerakan BBI seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

“Dan kebetulan di Februari ini, BI telah mendapatkan mandat untuk menjadi campaign manager dalam menyelenggarakan festival kampanye untuk mendorong dan memupuk akumulasi masyarakat untuk lebih cinta buatan Indonesia,” ujarnya dalam live streaming CNN, Selasa (1/3/2022).

Selain itu, lanjutnya, saat ini Indonesia juga sedang sibuk dengan agenda Presidensi G20 yang mengambil tema recover together, recover stronger yang tak lain adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi untuk lebih maju dan berkembang pasca pandemi Covid-19.

“Untuk itu, kita bersama ingin melakukan inisiatif antara lain mengiklusifkan ekonomi dan digitalisasi, khususnya mempersiapkan UMKM untuk masuk ke digital, apalagi UMKM itu sendiri punya share 58 - 60 persen terhadap ekonomi, kalau tidak ditangani secara aktif di era digitalisasi, kita akan kehilangan kesempatan,” jelasnya.

Menurutnya, terdapat 4 strategi utama dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Jatim. Pertama, Jatim harus jadi lead ekspor di industri manufaktur termasuk UMKM. Kedua, Jatim harus menjadi lumbung pangan Nusantara, termasuk ada UMKM di dalamnya yang berkecimpung di sektor pangan.

“Ketiga, kata kuncinya adalah digitalisasi, setiap pengadaan, pembayaran, pemasaran, pemesanan semuanya itu digital agar efisien, dan keempat adalah menginklusifkan ekonomi Jatim, di situ pengembangan UMKM berperan, termasuk ada pariwisata dan ekonomi syariah,” jelasnya.

Adapun beberapa program BI dalam mendorong UMKM untuk naik kelas yakni adanya Rumah Kurasi, serta program klasterisasi UMKM melalui kerja sama dengan korporat.

“UMKM akan efektif kalau ada klaster, misal perkumpulan pedagang kuliner, atau asosiasi batik yang dalam peningkatan kapasitasnya itu beda, manajemennya juga beda, bahan baku pun beda,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan untuk memperkuat peran UMKM, Kadin punya program pendampingan termasuk dalam hal sertifikasi produk halal, sampai dengan program Surabaya Export Center.

“Kadin punya program tahunan Germas BBI melalui pameran Inapro, nanti pada Agustus mendatang juga akan ada pameran Inagro atau pameran hasil pertanian, festival buah-buahan yang diharapkan dapat menimbulkan semangat petani untuk ikut dan menghasilkan buah yang berkualitas,” jelasnya.

Adik menjelaskan Kadin Jatim juga turut serta dalam setiap misi dagang yang dilakukan Pemprov Jatim untuk mendorong Perdagangan antardaerah. Sedangkan untuk mendorong kinerja ekspor, dilakukan seleksi melalui Surabaya Export Center yang tahun ini ditargetkan bisa mencapai US$100 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper