Bisnis.com, SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI optimistis dapat menggenjot tebu giling pada tahun depan mencapai 5,2 juta ton atau meningkat dibandingkan realisasi giling 2021.
Direktur PTPN XI, R. Tulus Panduwidjaja, mengatakan pada tahun ini realiasi tebu giling mencapai 4,1 juta ton. Jumlah tersebut naik 109 persen dibandingkan tebu giling 2020, bahkan naik 108 persen dari target semula.
“Sedangkan rendemen tahun ini tercapai 7,20 persen, dan telah mampu memproduksi gula sebanyak 297.000 ton. Produksi gula kita tahun ini juga naik dibandingkan produksi 2020 yang hanya sebesar 290.000 ton, dengan tingkat rendemen 6,98 persen,” jelasnya, Selasa (28/12/2021).
Dia mengatakan untuk mencapai target giling tahun depan, perseroan telah menyiapkan berbagai strategi di antaranya seperti melakukan kerja sama dengan Perhutani untuk program agroforestry atau pemanfaatan lahan hutan sebagai lahan tanaman tebu.
“Selain itu, kemitraan dengan petani tetap menjadi pola utama hubungan dengan petani tebu. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memasok Bahan Baku Tebu (BBT) yang selama ini menjadi kendala,” ujarnya.
Adapun untuk tahun ini, salah satu Pabrik Gula (PG) yang telah mampu melampaui target yakni PG Poerwodadi. Capaian tersebut, katanya, telah diapresiasi dengan memberikan pelatihan dan pembinaan kepada para petani tebu.
Baca Juga
GM PG Poerwodadi, Djarot Rudy Wardoyo, mengatakan pada tahun ini PG Poerwodadi telah menggiling tebu sebanyak 213.000 ton atau mencapai 9 persen di atas target, dan meningkat 8 persen dibandingkan realisasi 2020.
“Sedangkan produksi gula tahun ini mampu mencapai 14.000 ton atau tercapai 96 persen dari target, atau meningkat 13 persen dibandingkan produksi gula tahun lalu,” ujarnya.
Djarot menambahkan kinerja tersebut berhasil dicapai lantaran adanya militansi dari para mitra petani tebu yang mendukung pasokan bahan baku tebu bagi PG Poerwodadi. Diharapkan, militansi para petani tebu ini terus ditingkatkan untuk dapat mencapai target tahun depan.
“Kemitraan akan bermanfaat bagi kedua belah pihak, bagi kami industri gula akan terpenuhinya bahan baku tebu dan bagi petani tebu dapat tergiling dengan potensi optimal yang berbanding dengan penghasilan dan tingkat kesejahteraan,” imbuhnya.