Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Stunting, Pemkab Pasuruan Dorong Penggunaan Aplikasi Elsimil

Aplikasi Elsimil menjadi langkah keterbukaan informasi kepada publik demi mempercepat penurunan angka stunting.
Kepala Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB-PP) Kabupaten Pasuruan, drg Loembini Pedjati Lajoeng, menunjukkan aplikasi Elsimil./Istimewa
Kepala Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB-PP) Kabupaten Pasuruan, drg Loembini Pedjati Lajoeng, menunjukkan aplikasi Elsimil./Istimewa

Bisnis.com, PASURUAN — Pemkab Pasuruan, lewat Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, mendorong penggunaan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil atau Elsimil untuk mendeteksi lebih awal terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan melihat kondisi calon pasangan pengantin dengan menyasar calon pengantin, ibu hamil dan yang sudah melahirkan, mencegah stunting.

Kepala Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB-PP) Kabupaten Pasuruan, Loembini Pedjati Lajoeng, mengatakan di Kabupaten Pasuruan, aplikasi ini sudah diuji coba di akhir tahun ini. Namun untuk peluncurannya akan diaplikasikan pada 2022 mendatang.

“Aplikasi Elsimil menjadi langkah keterbukaan informasi kepada publik demi mempercepat penurunan angka stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi selama 1000 hari kehidupan,” katanya, Rabu (22/12/2021).

Menurut dia, perkembangan utama anak ada di 1000 hari kehidupan atau 2 tahun. Agar setiap pasangan rumah tangga bisa memahami betul, maka dihadirkanlah Aplikasi Elsimil ini.

Aplikasi Elsimil, kata dia, dirancang khusus menyasar calon pengantin, ibu hamil dan yang sudah melahirkan, yakni sebagai alat pemantau kesehatan dan edukasi seputar kesiapan nikah dan program hamil.

Melalui aplikasi Elsimil, semua calon pengantin bila sudah mendekati hari H untuk ijab kabul pernikahan, tiga bulan sebelumnya harus melakukan pemeriksaan. Nantinya data tersebut dimasukkan dalam aplikasi itu sendiri.

"Aplikasi ini sekaligus merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam upaya mencapai target penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024 mendatang,” ucapnya.

Adapun sistem kerja aplikasi Elsimil, yakni dengan pencatatan seluruh informasi yang diperoleh dari seluruh pemeriksaan kesehatan yang dilakukan ibu dan calon ibu sebelum hamil. Utamanya tiga komponen Tim Pendamping Keluarga yakni bidan, TP PKK dan Kader BKKBN.

Di Kabupaten Pasuruan, kata dia, total ada 1.237 tim pendamping keluarga yang akan membantu menjawab pertanyaan maupun pemeriksaan kesehatan terkait tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan anemia.

Untuk perempuan yang dinyatakan memiliki anemia akan mendapatkan modul pemberitahuan untuk kembali ke fasilitas kesehatan, di mana mereka akan menerima tablet tambah darah guna dikonsumsi selama 90 hari. Kemudian, pemeriksaan akan kembali dilakukan.

"Sedangkan bagi perempuan yang terdeteksi mengalami kekurangan gizi, akan memperoleh edukasi cara-cara meningkatkan indeks massa tubuh sehingga calon ibu dapat memenuhi syarat untuk hamil dan tidak melahirkan bayi dalam kondisi stunting," ujarnya.

Sampai saat ini, kasus stunting di Kabupaten Pasuruan masih cukup banyak, yakni sekitar 4.000 kasus. Jumlah tersebut menurun drastis bila dibanding tahun lalu, yakni dari 22 persen total balita di Kabupaten Pasuruan menjadi berkurang hingga menyisakan 18 persen. (K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper