Bisnis.com, MALANG — Perusahaan pengembang listrik tenaga surya, SUN Energy memperoleh pendanaan sebesar US$25 juta atau senilai Rp360 miliar dari beberapa perusahaan konglomerasi.
Chief Executive Officer SUN Energy, Philip Lee, mengatakan SUN Energy berhasil menutup putaran pendanaan seri A sebesar US$ 25 juta, atau lebih dari Rp360 miliar.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh sejumlah konglomerat terkemuka di Indonesia, yaitu TBS Energi Utama, perusahaan energi terintegrasi di Indonesia, melalui anak perusahaannya PT Toba Bara Energi (TBAE). Termasuk juga PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), induk perusahaan dari PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), salah satu kontraktor pertambangan terbesar berdasarkan jumlah produksi di Indonesia, dan sejumlah pengusaha ternama di Asia Tenggara.
“SUN Energy akan menggunakan pendanaan ini untuk mengembangkan berbagai proyek di Indonesia, memperluas skala bisnis di wilayah regional, serta memperkuat platform Perusahaan yang berada di garis depan dalam gerakan transisi energi Indonesia,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (23/11/2021).
Melihat potensi energi surya di Indonesia yang sangat besar, kata dia, SUN Energy bangga dapat bermitra dengan beberapa perusahaan konglomerasi di Indonesia yang terlibat sebagai investor pada pendanaan Seri A ini.
SUN Energy berharap, kata Philip, bisa mengambil andil besar dalam perjalanan transformasi energi masa depan dan akan mengubah lanskap energi terbarukan di kawasan ini dengan inovasi teknologi serta proyek-proyek yang inovatif.
Baca Juga
Di sisi lain, SUN Energy juga berkomitmen menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai inti dari DNA Perusahaan, dengan menginisiasi program-program elektrifikasi di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), sekolah, puskesmas, hingga distribusi cold storage di pedesaan.
SUN Energy juga telah melakukan ekspansi bisnis di pasar utama, seperti Thailand, Vietnam, dan Taiwan, serta baru-baru ini berhasil mengakuisisi pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Australia Barat sebesar 132 MWp.
Wakil Direktur Utama TBS Energi Utama, Pandu Sjahrir, mengatakan investasi ini adalah salah satu strategi perusahaan untuk mendorong target nol emisi karbon pada 2030.
Melalui kapabilitas yang dimiliki oleh SUN Energy, TBS Energi Utama dapat mengakselerasi target tersebut. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan energi bersih, baru dan terbarukan demi menciptakan masa depan berkelanjutan.
Pendanaan seri A ini berhasil meningkatkan valuasi SUN Energy hingga US$200 juta.(K24)